Find Us On Social Media :

Menurut Studi, Tidur Terlalu Lama Bisa Tingkatkan Risiko Kematian Dini

By Hastin Munawaroh, Selasa, 7 Agustus 2018 | 17:21 WIB

Menurut Penelitian, Tidur Terlalu Lama Bisa Tingkatkan Risiko Kematian Dini

Grid.ID - Kebutuhan akan tidur setara dengan pentingnya kebutuhan manusia untuk makan, minum, dan bernapas.

Namun, jika seseorang kerap tidur lebih lama dari waktu yang direkomendasikan, yakni tujuh hingga delapan jam semalam bisa menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.

BACA: Perjalanan Karier Padi Reborn Bakal Hadir dalam Bentuk FTV

Menurut sebuah studi, dampak buruk itu adalah meningkatnya risiko kematian dini.

Para peneliti melihat data dari 74 penelitian yang melibatkan lebih dari tiga juta orang.

BACA: Diajak Masuk Rimba, Anak Butet Manurung Bicara Bahasa Mimik

Penelitian itu menunjukkan, orang yang tidur selama 10 jam punya 30% lebih tinggi risiko kematian dini.

Tetap di tempat tidur selama lebih dari 10 jam juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian sebesar 56% akibat stroke dan 49% karena penyakit kardiovaskular.

BACA: Pihak Kepolisian Akan Panggil Nikita Mirzani Terkait Laporan Dipo Latief pada Minggu Ini

Seperti yang tertulis dalam artikel terbitan The Guardian pada 7 Agustus 2018, pola tidur yang tidak normal itu bisa disebabkan oleh beberapa faktor.

Beberapa faktor penyebabnya ialah pola kerja shift yang tidak teratur, penyakit fisik atau mental, pengaruh budaya, sosial, dan perilaku individu.

BACA: Terlihat Sederhana, 3 Penampilan Syahrini dengan Gaya Simpel Ini Bisa Ditiru loh!

Sebaliknya, kekurangan tidur juga sangat riskan untuk kesehatan tubuh manusia.

Dikutip dari alodokter, kebutuhan tidur yang tak tercukupi bisa menyebabkan seseorang terlihat lelah saat bangun, menguap sepanjang hari, dan sulit untuk konsentrasi.

BACA: Rambutnya Rontok, Shakira Banting HP dan Tak Mau Video Call Ayahnya, Shakira: Nggak Mau, Aku Jelek!

Selain itu, kurang tidur juga bisa menurunkan imunitas seseorang.

Hal itu membuat tubuh mudah terserang penyakit dan susah untuk sembuh.

(*)