Skema perdagangan tersebut dianggap mampu mendorong ekspor domestik.
"Kenapa tidak kita imbal belikan, dengan negara yang kita beli migasnya, dengan mewajibkan (imbal beli)," kata Nurwan.
Seperti diketahui, 11 Su-35 dibeli oleh Indonesia untuk menggantikan armada Northrop F-5 Tiger TNI AU.
Bahkan hari Senin (6/8) lalu, tim Deputy Director of The Air Force Departement Rusia yang dipimpin Tsyplakov Yury sudah mendatangi Skadron Udara 14 TNI AU di Lanud Iswahjudi, Magetan, untuk meninjau kesiapan Skadron memelihara Su-35 kelak yang akan bersarang di sana.
BACA : Kronologi Terungkapnya Misteri Penculikan Hasni Selama 15 Tahun
Dalam kunjungannya itu tim meninjau hangar, selter apron, aerodome, runway, taxyway, fire fighter vehicles, GPL, simulator hingga Depo Pemeliharaan 60 milik TNI AU.
Su-35 digadang-gadang sebagai pesawat tempur pesaing utama F-35 Lightning II besutan Amerika Serikat.
Selain Rusia, Su-35 juga dioperasikan Angkatan Udara China, Indonesia dan Venezuela.(*)