Laporan Wartawan Grid.ID, Dianita AnggraeniGrid.ID - Angga Dwimas Sasongko beralih profesi dari sutradara menjadi seorang mandor?Ya, hal itu terlihat saat Grid.ID mendatangi kantor Angga di kawasan Cilandak, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.Namun beralihnya profesi Angga itu bukan 100% ia lakukan.
(BACA JUGA: Terlihat Sederhana, Anting Yang Dikenakah Kate Midlleton Berharga Fantastis)Ia menjadi seorang mandor atau seseorang yang mengawasi tukang pada saat bekerja di suatu proyek konstruksi di kantornya sendiri hanya untuk selingan.Visinema Pictures, tempat kantornya bernaung, saat ini sedang membangun sebuah gedung baru.Angga pun sebagai CEO dan Founder Visinema Pictures turun langsung untuk mengecek kerja para tukang bangunan."Sebenarnya karena teman-teman yang lain lagi banyak proyek, saya yang proyeknya lagi sedikit jadinya saya ikut involve di pembangunan, ada penanggung jawabnya namanya Stefani dia corporation kita dia yang bertanggung jawab," ucapnya kepada Grid.ID.Namun, meski sudah ada bagian penanggung jawabnya sendiri, Angga perlu memastikan juga tata letak bangunan kantor barunya itu secara langsung.
(BACA JUGA: Hotman Paris Beri Komentar Menohok Terkait Kasus Luna Maya-Cut Tari)Karena menurutnya ia bekerja bersama orang-orang dengan budaya yang sama di suatu bangunan yang tidak mati."Tapi saya perlu pastiin penempatan di mana lukisan saya ditempel, saya berusaha buat itu karena yang tahu kultur kerjaan itu kan kita.""Apa yang harus dipastiin bahwa menempatkan manusia-manusia ini sesuai sama kultur kerja kita karena saya percaya kalau bangunan itu bukan fisik tapi bangunan itu tentang ruang di mana manusia-manusia tinggal dan hidup, jadi interaksi itu kita jaga," paparnya.Untuk menjaga interaksi itu makanya Angga turun langsung meninjau setiap lokasi yang akan dibangun.Tim dari divisi lain bisa saling bertemu untuk mengetahui sejauh mana projek yang tengah dikerjakan.
(BACA JUGA: Nagita Slavina Sebut Raffi Ahmad Cemburu Saat Lihat Foto Mesra Ayu Ting Ting dengan Ivan Gunawan)"Tim promo di sini nanti ketemunya misal sama tim kreatif, makanya gue harus jauhin mereka, bukan harus dekat, dia harus ngelewatin tim produksi supaya mereka interaksi dengan tim lain.""Jadi kita bikin ini lompat supaya mereka bisa interaksi, misalnya orang promo tahu apa yang lagi diproduksi, mereka saling bertukar cerita.""Salah satu konsep kerja yang kita bangun nanti dari tim ini mereka crossing di tengah dan di tengah ada ruang kosong jadi bisa ketemu," pungkas Angga. (*)