Find Us On Social Media :

Sering Konsumsi Fast Food dan Jeroan, Darah Wanita Tiongkok Ini Berubah Jadi Kuning

By Maria Andriana Oky, Jumat, 10 Agustus 2018 | 10:36 WIB

Darah wanita asal Tiongkok ini berubah menjadi kuning

Laporan Wartawan Grid.ID, Andriana Oky

Grid.ID-Pola makan yang buruk bisa menempatkan kamu pada kondisi kesehatan yang berbahaya.

Sama halnya dengan wanita asal Tiongkok ini yang bernama L.

L adalah seorang pekerja kantor yang mulai hidup mandiri setahun yang lalu.

Hampir setiap hari, wanita berusia 26 tahun ini mengonsumsi makanan cepat saji, sup pedas dan jeroan dan sangat jarang makan buah dan sayuran.

Tak hanya itu, L juga menghabiskan waktu kerja di kantor dengan duduk sepanjang hari di depan komputer.

(BACA JUGA :Mengintip OOTD Prilly Latuconsina dengan Balutan Playsuit, Penampilannya Makin Cute!)

Pola hidup yang buruk mulai dari terlalu banyak asupakan makanan berlemak tanpa olahraga, menyebabkan L mengalami obesitas.

L memiliki berat badan 136 kg dengan tinggi 165 cm.

Jika dihitung, ukuran berat badan dan tinggi badan sangat tidak seimbang.

Sekitar minggu lalu, ketika L selesai makan siang dan minum sebotol air dingin, tiba-tiba ia merasakan sakit di sisi kanan perutnya.

Dirinya bahkan mulai merasa mual dan bahkan muntah.

(BACA JUGA :Walah! Aurel Hermansyah Disebut Mirip dengan Supermodel Bella Hadid)

L menganggap itu hanya gejala sakit perut biasa, jadi dia mengabaikannya.

2 hari kemudian, sakit perutnya justru semakin parah sehingga membuatnya pergi ke rumah sakit untuk diperiksa.

Di sana dokter memeriksanya dengan melakukan tes darah.

Dokter tampak kaget setelah mengambil tes darah L karena dalam kantung yang digunakan untuk mengambil darah L ditemukan lapisan lemak.

Secara total, lemak yang terkumpul dari darah L bahkan mencapi satu kantong.

Saking banyaknya lemak dalam darah L, warna darah yang harusnya merah sampai berubah menjadi kuning.

Dalam pemeriksaan tekanan darah L juga melebihi standar normal berkali-kali.

(BACA JUGA :Yuni Shara Bawa Kardus Minta Sumbangan untuk Masyarakat Lombok)

Ketika L menceritakan kebiasaan makannya, ia merasa sangat takut.

Perusahaan tempatnya bekerja tidak menyediakan kantin, jadi dirinya lebih sering makan di luar.

Belajar dari pengalaman L, makanan cepat saji sangat berbahaya.

Ada baiknya kamu kurangi asupan makanan berlemak dan perbanyak asupan makanan bergizi, ditambah dengan luangkan waktu untuk berolahraga.

(BACA JUGA :Tasya Kamila Belum Mandi tapi Sudah Jalan-jalan, Begini Reaksi Randi Bachtiar)

Kalau bukan kamu yang menjaga kesehatanmu sendiri, lalu siapa lagi? (*)