Dikutip dari artikel terbitan BBC pada 13 Agustus 2018, Kenya Wildlife Service awalnya mengidentifikasi dua turis itu sebagai orang Tiongkok.
Namun, kementerian luar negeri Taiwan kemudian menegaskan mereka adalah warga negara Taiwan.
BACA: Cerita Nadine Chandrawinata Saat Dipercaya Membawa Obor Asian Games Menyelam di Raja Ampat
Ketua Asosiasi Pemilik Kapal Danau Naivasha, David Kilo mengatakan, kenaikan permukaan air di Kenya telah mengurangi area padang rumput untuk kuda nil.
Hal itu memaksa kuda nil untuk merambah ke lahan pertanian dan hotel.
BACA: Eksklusif: Umay Shahab Akui Alasannya Enggan Pacaran
Berdasarkan laporan, pihak Dinas Margasatwa Kenya saat ini masih melacak keberadaan kuda nil yang bersangkutan.
Perlu diketahui, kuda nil memiliki gigi tajam dan berat badan hingga 3 ton. Mamalia itu dilaporkan telah membunuh sekitar 500 orang di Afrika setiap tahunnya.
(*)