Hasilnya, kelompok dengan misophonia menunjukkan reaksi dengan denyut jantung lebih cepat dan konduktivitas kulit yang meningkat drastis.
Ini terjadi karena reaksi dari lobus frontal otak dan anterior insular cortex (AIC) yang lebih besar.
Para peneliti juga mendapati bahwa insulin myelin dalam struktur vmPFC yang berfungsi untuk menyampaikan pesan antar saraf pada penderita misophonia lebih tebal.
Dari penelitian ini, penderita misophonia memiliki otak yang kesulitan mengontrol penyebaran pesan terkait dengan bunyi tertentu sehingga merasa terganggu dengan adanya bunyi tersebut.(*)