Find Us On Social Media :

Jumaidi yang Terlempar dari Pesawat Kembali Untuk Mencari Air Minum

By None, Selasa, 14 Agustus 2018 | 08:18 WIB

Jumaidi saat di evakuasi

Grid.ID - Dalam rekaman video yang didokumentasikan Penerangan Kodam 17 Cendrawasih, terlihat Tim SAR gabungan Basarnas, TNI-Polri, Pemda dan masyarakat setempat bergotong royong memberikan pertolongan pada Jumaidi, satu satunya korban selamat pesawat Dimonim Air.

Sambil terisak Jumaidi berkata "Sa bapak meninggal."

Dalam video itu juga tampak Jumaidi menceritakan kisahnya dalam musibah jatuhnya Pesawat Dimonim Air PK-HVQ di Gunung Menuk, Kampung Okatem, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua, pada Sabtu (11/8/2018).

(Baca Juga :Ternyata Sudah 9 Tahun Andien Tak Makan Nasi, ini Penjelasan Dokter)

Jumaidi  yang masih berusia 12 tahun ini bercerita, ketika pesawat terjatuh dan menghantam pepohonan, ia terempas ke luar.

Dalam keadaan sadar, ia kemudian bangkit berdiri, lalu mencari air minum di balik reruntuhan pesawat.

Dia mencari air karena saat itu giginya copot akibat benturan saat terempas keluar pesawat.

"Kemarin sore itu saya di luar, terlempar. Saya masuk lagi cari air minum, gigiku pindah," cerita Jumadi dalam rekaman video tersebut.

Sambil menangis, Jumadi menyebutkan bahwa bapaknya meninggal. Jumaidi adalah anak dari Jamaludin yang menjadi korban meninggal dunia dalam musibah pesawat tersebut.

(Baca Juga :Mondok dan Berhijab, Putri Sulung Primus Makin Cantik Beranjak Dewasa)

Dari sembilan orang yang berada dalam pesawat tersebut, hanya Jumaidi yang berhasil selamat.

Jumaidi telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Oksibil.

Jumaidi dievakuasi menggunakan Pesawat Dimonim Air PK HVC, Minggu (12/8/2018), dari Bandara Oksibil ke Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.

Sementara delapan korban meninggal dunia saat ini masih disemayamkan di Rumah Sakit Oksibil. Senin (13/8/2018) seluruh korban diserahkan kepada pihak keluarga.

Pesawat Dimonim Air PK-HVQ yang hilang kontak di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua, ditemukan di Gunung Menuk.

(Baca Juga :Seumur Hidupnya Ia Harus Kenakan Topeng, Jika Tidak ini yang Terjadi)

Pesawat tersebut ditemukan pada Minggu (12/8/2018) pagi sekitar pukul 08.45 WIT dalam keadaan hancur.

Sebelumnya, Pesawat Dimonim Air PK-HVQ, Tipe PAC 750XL milik PT Martha Buana Abadi yang membawa tujuh penumpang hilang kontak di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua, Sabtu (11/8/2018).

Pesawat yang dipiloti Kapten Lessie dan Kopilot Wayan Sugiarta itu bertolak dari Bandara Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel, pukul 13.50 WIT, menuju Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Sekitar pukul 14.17 WIT, pilot pesawat melakukan komunikasi dengan pihak Menara Bandara Oksibil.

Pesawat seharusnya sudah mendarat di Bandara Oksibil pukul 14.30 WIT. Namun, hingga pukul 15.00 WIT, pesawat tak kunjung mendarat.

(Baca Juga :Sekeluarga Rutin Mandi Dengan Kotoran Sapi, Ternyata ini Khasiatnya)

Korban selamat:

1. Jumaidi (penumpang)

Korban meninggal dunia:

1. Lessie (pilot)

2. Wayan Sugiarta (kopilot)

3. Sudir Zakana (penumpang)

4. Martina Uropmabin (Penumpang)

5. Hendrikus Kamiw (penumpang)

6. Lidia Kamiw (penumpang)

7. Jamaludin (penumpang)

8. Naimus (penumpang) (Irsul Panca Aditra) (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Ketika Pesawat Jatuh, Jumaidi Terlempar ke Luar Tapi Kembali Keruntuhan Pesawat Untuk Cari Air Minum