Laporan Wartawan Grid.ID, Andika Thaselia Prahastiwi
Grid.ID - Merdeka!
Hari ini adalah hari paling istimewa bagi bangsa Indonesia.
73 tahun yang lalu, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia lewat pembacaan teks Proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat.
Sejak saat itu, Indonesia resmi berdiri sebagai negara merdeka.
BACA : Makin Populer, Lagu 'Meraih Bintang' Via Vallen Kini Juga Dibuat Versi Bahasa Arab
Salah satu yang paling melekat dengan Dirgahayu Indonesia adalah upacara bendera.
Dalam rangkaian upacara yang kerap disebut sebagai Upacara 17 Agustus tersebut, akan dinyanyikan lagu kebangsaan Indonesia, 'Indonesia Raya'.
Lagu 'Indonesia Raya' selalu mengiringi proses pengibaran bendera merah putih yang dilakukan oleh pasukan pengibar bendera.
Lagu ini diciptakan oleh komposer Wage Rudolf Soepratman.
BACA : Deretan Cover Theme Song Asian Games 'Meraih Bintang' Versi Berbagai Bahasa, Mana Favoritmu?
Lagu 'Indonesia Raya' sebenarnya sudah diperkenalkan sejak 17 tahun sebelum Indonesia merdeka.
Yakni tepatnya pada 1928, ketika W.R. Soepratman memainkan melodi 'Indonesia Raya' menggunakan biola di hadapan para peserta Kongres Pemuda II.
Lalu, lirik 'Indonesia Raya' kemudian dimuat dan dipublikasikan pertama kali oleh surat kabar Sin Po.
Seperti data yang tercantum di Wikipedia, dalam pemuatan liriknya, di bawah judul 'Indonesia Raya', W.R. Soepratman menuliskan secara jelas 'lagu kebangsaan'.
BACA : Lagu Marion Jola Terpilih Sebagai Soundtrack Film Menunggu Pagi
Dan surat kabar Sin Po ini juga turut andil dalam mempelopori penggantian istilah 'Hindia Belanda' menjadi 'Indonesia'.
Selama ini kita biasa menyanyikan lagu 'Indonesia Raya' yang terdiri dari 1 stanza saja.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, stanza adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan suatu kumpulan larik sajak yang menjadi satuan struktur sajak.
Atau sederhananya, bisa disebut dengan bait.
BACA : Kotak Jadi Band Pembuka di Konser Paramore Akhir Agustus Mendatang
Nah, lirik 'Indonesia Raya' yang asli sebenarnya terdiri dari 3 stanza.
Mengutip dari data Panitia Penyusun Naskah Brosur Lagu Kebangsaan Indonesia Raya 1972, halaman 28–30 yang tercantum di Wikipedia, inilah lirik asli dari 'Indonesia Raya' atau yang pada waktu itu dieja sebagai 'Indonesia Raja'.
IIndonesia, tanah airkoe,Tanah toempah darahkoe,Disanalah akoe berdiri,Mendjaga Pandoe Iboekoe.
Indonesia kebangsaankoe,Kebangsaan tanah airkoe,Marilah kita berseroe:"Indonesia Bersatoe".
Hidoeplah tanahkoe,Hidoeplah neg'rikoe,Bangsakoe, djiwakoe, semoea,Bangoenlah rajatnja,Bangoenlah badannja,Oentoek Indonesia Raja.
IIIndonesia, tanah jang moelia,Tanah kita jang kaja,Disanalah akoe hidoep,Oentoek s'lama-lamanja.
Indonesia, tanah poesaka,Poesaka kita semoea,Marilah kita mendoa:"Indonesia Bahagia".
Soeboerlah tanahnja,Soeboerlah djiwanja,Bangsanja, rajatnja, semoeanja,Sedarlah hatinja,Sedarlah boedinja,Oentoek Indonesia Raja.
BACA : Kunto Aji Beberkan Alasannya Gandeng Petra Sihombing di Album Baru
IIIIndonesia, tanah jang soetji,Bagi kita disini,Disanalah kita berdiri,Mendjaga Iboe sedjati.
Indonesia, tanah berseri,Tanah jang terkoetjintai,Marilah kita berdjandji:"Indonesia Bersatoe"
S'lamatlah rajatnja,S'lamatlah poet'ranja,Poelaoenja, laoetnja, semoea,Madjoelah neg'rinja,Madjoelah Pandoenja,Oentoek Indonesia Raja.
Refrain :
BACA : Para Musisi Dukung Kamga dan 'Dekat' Rekaman Album Secara Mandiri
Indones', Indones',Moelia, Moelia,Tanahkoe, neg'rikoe jang koetjinta.Indones', Indones',Moelia, Moelia,Hidoeplah Indonesia Raja.
Terlihat berbeda dari lirik yang biasa kamu nyanyikan?
Ya, memang lirik 'Indonesia Raya' sudah mengalami tiga kali perubahan hingga akhirnya liriknya seperti sekarang.
Tapi perubahan itu rata-rata hanya terdiri dari penyempurnaan ejaan, penggantian kata yang sesuai, dan penyingkatan kata agar lebih harmonis dengan melodinya. (*)