Laporan wartawan Grid.ID, Pradipta Rismarini
Grid.ID – ASI diketahui sebagai makanan terbaik untuk bayi.
Bahkan pemberian ASI disarankan untuk diberikan secara esklusif dalam 6 bulan pertama usia bayi.
Tapi ternyata hal ini tidak selalu bisa dilakukan, jika baik ibu atau anak mengalami 3 kondisi berikut.
(BACA JUGA : Rilis DVD Konser Terakhir di Jepang, BIGBANG Rajai Chart Harian Oricon)
Simak yuk rangkumannya yang dilansir Grid.ID dari laman Boldsky.
1. Bayi prematur
Bayi yang dilahirkan kurang dari 32 minggu kehamilan didefinisikan sebagai bayi prematur.
Bayi prematur lahir dengan keadaan tubuh yang belum siap untuk menyusu pada ibu dengan segera.
(BACA JUGA : Bisa Bahayakan Keselamatan, Berikut Cara Mengendalikan Serangan Panik, Kepoin yuk!)
Kondisi ini mengharuskan bayi untuk mendapatkan susu formula terlebih dulu dengan tujuan menaikkan berat badannya.
Setelah berat badan dirasa cukup dan tubuh bayi sudah semakin kuat, barulah ia bisa menerima ASI.
2. Ketika ibu mengaami infeksi HIV atau penyakit berat lainnya.
(BACA JUGA : 5 Sexy Bikini Favorit Gigi Hadid, Lihat yuk!)
Virus HIV seringkali ditularkan ibu ke bayinya yang baru lahir selama masa menyusui.
Selain itu, peyakit berat lainnya yang bisa menular adalah sepsis dan herpes.
Dalam kondisi seperti ini, sebaiknya ibu tidak menyusui bayi secara langsung untuk menghindari penularan.
3. Ibu sedang mengonsumsi obat tertentu
(BACA JUGA : Di Hari Ulang Tahun Putri Semata Wayangnya, Suami Annisa Pohan Tuliskan Doa dan Mengaku Rindu)
Ada obat-obatan tertentu yang membuat ASI menjadi beracun untuk bayi.
Di antaranya adalah obat anti-epilepsi, obat penenag psikoterapi juga obat-obatan pernapasan.
Pemberian ASI memang penting, tapi mengetahui kualitas ASI juga penting agar tidak membahayakan untuk bayi. (*)