Find Us On Social Media :

Sosok Margaretha Manhitu, Masih Banting Tulang Jualan Buah Asam Meski Anaknya Sudah Jadi Bupati di NTT

By Seto Ajinugroho, Sabtu, 18 Agustus 2018 | 21:21 WIB

Margaretha Hati Manhitu (78), ibu kandung Bupati Timor Tengah Utara (TTU) Raymundus Sau Fernandez, tengah mengupas buah asam bersama dua orang cucu dan seorang kerabatnya.

Raymundus yang masih mengetahui sang ibu masih banting tulang jualan Asam sudah berulang kali melarangnya.

Bukannya malu, akan tetapi Raymundus lebih mengkhawatirkan kondisi fisik orang tuanya yang sudah menua, takut kesehatan mereka terganggu.

Akan tetapi Margaretha menolak larangan anaknya itu.

Sebab ia tak mau menjadi beban bagi anaknya.

"Kami tidak mau membebani anak kami, karena dia itu kerja untuk masyarakat banyak. Saya kerja dengan suami saya untuk makan sehari-hari," ujar Margaretha seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu (18/8).

BACA : Diberi Mobil dan Uang Sekoper Oleh Pacarnya yang Cantik, Namun Pria Ini Malah Meminta Putus!

"Saya selalu pesan buat anak saya untuk kerja yang baik untuk rakyat dan jaga nama baik keluarga," tambahnya.

Padahal jika mau, Margaretha bisa saja hidup enak dengan apa yang sudah diperoleh oleh anaknya yang sudah dua kali periode sebagai Bupati TTU.

Raymundus tak berani melarang lagi keinginan orang tuanya untuk tetap bekerja.

Hal ini karena Margaretha selalu beralasan karena ia dan suaminya sudah menanam semuanya dikebun dan harus dijual.

"Saya sudah larang, tapi mama tetap tidak mau, karena mama bilang kita sudah tanam di kebun, jadi hasilnya harus dijual,"kata Raymundus.

Tapi di hati Raymundus ia sangat bangga dan meneladani sikap pekerja keras penuh tanggung jawab kedua orang tuanya.

Raymundus mengaku, banyak belajar dari apa yang telah diajarkan oleh ibunya, yang ditunjukan pada dia dan adik-adiknya sejak kecil.

"Kerja keras, kerja tanggung jawab sampai tuntas dan ini pelajaran yang sangat berharga buat diri saya sampai saat ini, saya pegang teguh dalam hidup," ucapnya.

"Mama dalam usia yang sudah 78 tahun, masih tetap kerja kebun dan sawah bersama bapak. Tentu hal yang sangat berharga buat saya. Mereka selalu mengatakan kepada saya bahwa, nikmatilah keringatmu sendiri lebih berharga dan tidak boleh ambil hak orang lain," pungkas Raymundus.(*)