(BACA JUGA : Nggak Cuma Jadi Idol K-Pop, BamBam GOT7 Ternyata Punya Puluhan Restoran loh!)
"Jadi kalau sulam alis itu bikin perlukaan, terus dimasukiin tinta. Tentunya dari perlukaannya harus steril, tempatnya juga, estetician harus steril dan dilakukan dengan dengan baik," ujar dokter Jonathan kembali.
Menurutnya sebetulnya tidak apa-apa bila memang dilakukan dengan benar oleh ahli yang bersangkutan.
Secara prinsip bila dilakukan dengan baik tentunya tidak akan menimbulkan masalah seperti kena saraf atau pembuluh darah karena lapisan luar kulitnya saja yang dilukai.
(BACA JUGA : Puluhan Bendera Merah Putih Berkibar di Pertandingan Polo Air Putri Indonesia Melawan China)
Namun perlu diperhatikan bahwa banyak hal yang memang bisa terjadi, misalnya saja alergi terhadap bahan atau pewarna alis tersebut.
"Dari tinta bisa alergi, setahu saya tintanya itu sama dengan tato yakni PPD, itulah yang bisa menyebabkan alergi, walaupun tidak semua orang bisa alergi juga," katanya.
Dikutip dari website Kimia UII, PPD atau paraphenylenediamine merupankan senyawa pewarna dalam industri pewarna rambut dan bahan dasar tato yang bisa berbahaya.
Reaksinya bisa berbahaya, terlebih bila bereaksi dengan oksida dan basa kuat.
Penggunaannya harus dibatasi, karena bisa menyebabkan kanker dan alergi pada kulit, mata, serta saluran pernafasan.
Menurut dokter Jonathan, sulam alis ini memang biasanya tidak dilakukan oleh dokter kulit sehingga dirinya pribadi tegas tidak merekomendasikan.
(BACA JUGA : Taekwondo Poomsae Indonesia Tunggal Putri Lolos Semi Final, Joko Widodo Terima Ucapan Selamat)
Apalagi bila dilakukan di tempat yang izinnya tidak jelas, bisa fatal akibatnya bila terjadi sesuatu.
"Kita sih tetap tidak merekomendasikan dan di Bamed sendiri memang tidak ada pelayanan sulam alis," pungkasnya.
Nah Moms, masih memiliki keinginan untuk sulam alis? Yuk bijak mempertimbangkan segala jenis risikonya. (*)