Grid.ID - Turki memnag sedang mengalami krisis ekonomi yang begitu hebat. Namun krisis ekonomi yang menimpa Venezuela nyatanya lebih parah dari Turki.
Venezuela telah mendevaluasi mata uangnya sekitar 95 persen menjelang peluncuran bolivar (mata uang Venezuela) baru sebagai bagian dari rencana pemulihan untuk mengurangi tingkat hiperinflasi di negara tersebut.
(Baca Juga :Selain Malaysia, Ada 5 Negara yang Terancam Bangkrut Tahun 2018)
Dalam beberapa pekan terakhir, harga barang melambung tinggi, membuat penduduk lokal membutuhkan tumpukan uang tunai untuk membeli kebutuhan rumah tangga.
Berikut ini adalah gambaran betapa mengerikannya krisis ekonomi yang dilanda Venezuela akibat dari hiperinflasi negara tersebut:
1. Popok bayi
Satu paket popok digambarkan seharga tumpukan uang 8.000.000 bolivar (sekitar Rp460 ribu) di sebuah mini market di Caracas, Venezuela.
2. Tepung
Paket tepung jagung digambarkan dengan uang senilai 2.500.000 bolivar (Rp146 ribu).
(Baca Juga :Selebgram Satu ini Dijuluki Hot Mama Hingga Selena Gomez, Sexy Banget!)
3. Keju
Satu kilogram keju digambarkan di samping uang senilai 7.500.000 bolivar (Rp440 ribu).
4. Sabun
Sebatang sabun dihargai 3.500.000 bolivar (Rp205 ribu).
5. Beras
Sepaket beras dihargai dengan 2.500.000 bolivar (Rp146 ribu).
(Baca Juga :Delon Buka Suara, Sang Istri Ternyata Idap Penyakit Hipertiroid!)
6. Wortel
Satu kilogram wortel setara dengan uang senilai 3.000.000 boliver (Rp176 ribu).
7. Daging
Satu kilogram daging setara dengan uang 9.500.000 bolivar (Rp557 ribu). (*)
(Baca Juga :Selebgram ini Bandingkan Anaknya Dengan Babang Tamvan, Warganet: Aduh!)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul (Foto) Lebih Parah dari Turki, Inilah Gambaran Krisis Ekonomi yang Menimpa Venezuela