(Baca Juga: Beda Nasib dari Joni! Bocah Pemanjat Tiang Bendera Ini Cuma Disalami Saja)
Dia mengatakan, subsidi bahan bakar yang berlanjut hingga akhir tahun telah merugikan pemerintah sekitar 3 miliar Ringgit (Rp10 triliun).
"Najib salah mengatakan bahwa GST itu baik atau bahwa pemerintah yang baru tidak terfokus untuk membantu kelompok B40," kata Lim.
Indonesia juga telah mempunyai kebijakan mengenai keberanian pencabutan subsidi BBM.
Kebijakan Presiden Jokowi dengan mencabut subsidi bahan bakar minyak dilakukan pada tahun 2015 lalu.
Mengutip dari Kompas.com, hingga saat ini Pemerintah Joko Widodo telah memangkas tak kurang dari Rp230 triliun dana subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan Liquid Petroleum Gas (LPG/elpiji).
(Baca Juga: Istri Anggota ISIS Ini Mengemis Agar Bisa Menjadi Warga Negara Australia Setelah Suaminya Tewas)
Direktur Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani, mengatakan bahwa pada 2008 penerimaan migas negara mencapai Rp300 triliun.
Kemudian di tahun 2012-2014, pendapatan ini meningkat jadi Rp350 triliun.
Namun karena subsidi energi lebih Rp350 triliun uang pendapatan migas habis untuk subsidi.
Askolani mengakui, ekonomi Indonesia terselamatkan saat pemerintah Jokowi mencabut subsidi BBM di tahun 2015. (*)
Artikel ini pernah tayang di Intisari.grid.id dengan judul
"Gegara Subsidi BBM Malaysia Rugi Rp10 Triliun, Hal Sebaliknya Terjadi di Indonesia"