Find Us On Social Media :

Kasus Papin Bersaudara, Dikenal Brutal Hingga Pengaruhi Karya Sastra

By None, Selasa, 21 Agustus 2018 | 08:19 WIB

Christine dan Léa Papin

Mereka kemudian membunuh dan terus memutilasi tubuh majikan mereka selama sekitar 30 menit.

Bahkan ketika mayat Léonie dan Geneviève terbaring tak bernyawa di lantai, mereka terus menerus memukulinya.

Darah pun berceceran di mana-mana.

Setelah kejahatan brutal itu, kakak beradik itu segera membersihkan diri namun tidak kabur.

Mereka justru mengunci dan menghalangi semua pintu, dan mundur ke kamar mereka di loteng.

Beberapa jam kemudian, René Lancelin pulang dalam keadaan mengerikan dan segera mengambil tindakan dengan membawa polisi.

Christine dan Léa pun ditangkap di kamar mereka dalam keadaan telanjang bersama.

(Baca Juga :6 Cara Berikut Ampuh Buat Atasi Smartphone yang Lemot loh!)

Selanjutnya, mereka juga langsung mengakui pembunuhan tanpa menunjukkan rasa penyesalan.

Kasus menggemparkan ini pun segera mendapatkan perhatian publik dan telah dianalisis oleh para penulis, pelukis, sutradara film, dan filsuf.

Drama Jean Genet dari 1947, berjudul The Maids adalah salah satu contoh awal di mana kasus Papin bersaudara mempengaruhi karya sastra.

Simone de Beauvoir dan Jean-Paul Sartre melihat itu sebagai kasus perjuangan kelas.

Bahwa kejahatan mereka mencerminkan suatu sistem di mana tokoh-tokoh seperti pembantu hidup dalam kondisi yang mengerikan dibandingkan dengan majikan kelas tinggi mereka, yang menikmati banyak hal.

Kasus ini membantu psikoanalis Jacques Lacan untuk mengembangkan tesis dan teorinya tentang pikiran manusia.

Melalui buku, lukisan, teater, dan film kasus kejahatan Papin bersaudara tak terlupakan sebagai salah satu pembunuhan paling mengerikan di Prancis abad ke-20.(*)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Inilah Kejahatan Brutal Papin Bersaudara hingga Menggemparkan Dunia