Find Us On Social Media :

Kisah Indonesia Berusaha Buat Bom Nuklir Untuk Hadapi Ancaman Asing

By Seto Ajinugroho, Selasa, 21 Agustus 2018 | 12:23 WIB

Reaktor Nuklir Indonesia di Serpong, Tangerang

Saran tersebut diterima Soekarno dengan menindaklanjutinya pembentukan Dewan Tenaga Atom serta Lembaga Tenaga Atom (LTA).

Tanpa menunggu waktu lagi, LTA yang juga diketuai oleh Siwabessy membuat sebuah rancangan jangka panjang (blue print) pengembangan nuklir nasional.

LTA juga sangat dinamis serta aktif berkeliling dunia untuk mempelajari bagaimana sebuah negara mengelola nuklir.

Kerjasama kanan-kiri dengan negara adidaya macam AS juga tak luput dari agenda LTA, termasuk berkolaborasi dengan International Atomic Energy Agency (IAEA).

AS yang kala itu dipimpin John F Kennedy, memandang proyek nuklir Indonesia bersifat damai alias Atom for Peace dengan ditandai dengan kerjasama bilateral keduanya pada Juni 1960.

Untung berlapis-lapis Indonesia saat kerjasama itu berjalan, sudah dapat duit banyak untuk melakukan riset nuklir dalam negeri plus AS juga mengirimkan tenaga ahli pernuklirannya untuk mengajari ilmuwan-ilmuwan Indonesia melakukan pengayaan uranium.

BACA : Lakukan Tugas Mulia, TNI ini Justru Gugur Ditembak di Tanah Papua

Padahal ilmu dan segala macam peralatan pengayaan uranium sangatlah mahal serta berharga yang tak setiap negara mau memberikan ilmunya ke negara lain.

Kerjasama itu lantas membuahkan hasil. Pada April 1961 Indonesia selesai membangun reaktor nuklir pertamanya yang diberi nama Triga Mark II.

Program nuklir Indonesia semuanya tampak berjalan mulus sampai akhirnya Kennedy ditembak mati.

Hilangnya Kennedy membuat hubungan AS-Indonesia jadi suram, program nuklir Indonesia yang didukung Paman Sam jadi tak jelas juntrungnya.

Ditambah berkecamuknya Perang Vietnam dan kembalinya Inggris untuk pembentukan Federasi Malaya membuat Soekarno membelokkan program nuklir Indonesia menjadi senjata untuk melawan ancaman asing bila sewaktu-waktu menyatroni Republik.

China yang pada tahun 1964 berhasil menguji coba bim atom pertamanya menjadi rujukkan Soekarno selanjutnya untuk mengubah nuklir Indonesia menjadi bom.

Soekarno lantas secara sembunyi-sembunyi mulai mengirim ahli-ahli nuklir dalam negeri didikan AS terdahulu untuk lanjut belajar ke China demi Indonesia mempunyai bom nuklir.

AS yang mencium gelagat Indonesia mulai mengembangkan senjata nuklir mulai gelagapan dan tak bisa menghentikan program nuklir Indonesia.

Tapi sejarah berkata lain, program pembuatan bom nuklir Indonesia menjadi tak jelas sampai mana saat kekuasaan Soekarno tumbang tahun 1965 efek pemberontakan Partai Palu Arit Indonesia.(Seto Aji/Grid.ID)