Menurut Kepala Sekolah SMPN 3, Putu Arka Bujangga, para siswi tersebut mendengar nyanyian serta bunyi gamelan Ratu Nyi Roro Kidul.
BACA JUGA 7 Foto Lengkap Pernikahan Panji Trihatmodjo dan Varsha Strauss dalam Adat Minang
Sama seperti penuturan Kepala Sekolah SMPN 3, orang tua siswa SMPN 4, Ni Ketut Sudarmi juga mengatakan hal yang sama.
Ni Ketut menyebut putrinya, Ni Putu Anisa Prema Anjani (14) ingin menari lagi di Tanah Lot.
"Anaknya saya teriak-teriak terus, kemudian nari-nari juga terus. Habis nari juga kemarin anak saya mendengar bisik-bisik gamelan," jelasnya.
BACA JUGA 7 Cara Mengolah Daging Kurban Agar Awet dan Segar Saat Disimpan
Sebelum kejadian ini, para siswi yang kesurupan tersebut menjadi penari di Pantai Tanah Lot, Bali pada Sabtu (18/8/2018), 18.00 WITA lalu.
Mereka menjadi salah satu dari antara 1.800 penari Rejang Sandat Ratu Segara.
Tarian ini diketahui merupakan tarian sakral yang diiringi gamelan dan dilaksanakan sebagai ucapan syukur kepada bumi pertiwi.
Pada acara tersebut, ratusan penari mengalami kesurupan di Tanah Lot.
Usai para penari pulang, mereka ternyata kembali mengalami kesurupan di berbagai tempat berbeda.
Para siswi tersebut akhirnya dibawa lagi ke Tanah Lot untuk menggelar sembahyang di sana.
(*)