Laporan wartawan Grid.ID, Pradipta Rismarini
Grid.ID – Rokok elektrik kerap kali dijadikan alternatif sebagai upaya lepas dari kecanduan rokok tembakau.
Penggunaan rokok elektrik pun dianggap lebih aman dan tidak membahayakan untuk kesejatan.
Tapi sekarang, sepertinya harus berpikir dua kali untuk menggunakannya.
Seperti yang dijelaskan dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari University of Minnesota dilansir dari laman Mirror berikut ini.
(BACA JUGA: Daging Melimpah Saat Iduladha, Inilah Jumlah Daging yang Sebaiknya Kita Konsumsi)
Bahwa rokok elektrik bisa sebabkan kerusakan pada DNA di bagian mulut dan bisa tingkatkan risiko kanker.
Dr Silvia Balbo yang memimpin penelitian ini mengungkapkan, jelas karsinogen yang dihasilkan dari menghisap rokok tembakau lebih banyak.
Tapi kandungan dalam perangkat rokok elektrik juga harus diperhitungkan.
Dalam studi tersebut, 5 pengguna rokok elektrik diperiksa sampel air liur sebelum dan sesudah menghisap rokok elektrik selama 15 menit.
(BACA JUGA: Minyak Kelapa Mengandung Racun, Benar Begitu? Simak yuk Penjelasannya)
Hasilnya menunjukkan, 3 senyawa yang merusak DNA seperti formaldehyde, acrolein dan methylgloyaxal meningkat setelah seseorang menghisap rokok elektrik.
Senyawa tersebut dapat merusak sel dan ketika sel tidak bisa memperbaiki diri akan terjadi kerusakan DNA dan terbentuknya sel kanker.
Masih mau menghisap rokok elektrik? (*)