Find Us On Social Media :

Dulu Jadi Negara Ratu kecantikan,Kini Venezuela Dilanda Krisis Moneter

By None, Jumat, 24 Agustus 2018 | 19:25 WIB

Para Miss Universe asal Venezuela

"Lewat cermin, kelemahan gerak-geriknya lebih tampak," ujar Sousa.

(Baca Juga :Unik! Berbentuk Strawberry Tetapi Buah ini Rasanya Seperti Nanas)

Apakah jatuhnya rambut cukup luwes? Bagaimana gerak tangannya? Apakah jatuhnya pandangan mata sesuai dengan putaran tubuhnya? Apakah senyum manisnya cukup wajar? Kalau tidak, Osmel Sousa harus berusaha menutupi semua kekurangan itu.

Waktu tinggal sedikit, tanggal 11 September sudah hampir tiba. Malam itu di Teater Poliedro de Caracas akan digelar Pemilihan Ratu Venezuela 1998. Suatu peristiwa besar penuh glamor, bagi negara kecil, Venezuela.

Hak siaran peristiwa ini 80% dipegang oleh stasiun TV swasta terbesar di negara itu, Venevision. Surat izin penyiarannya akan dijual ke 40 negara.

Para sponsor seperti Revlon, L'Oreal, Colgate, dan Pepsi berlomba untuk memperoleh kontrak iklannya. Keuntungannya tentu berlipat kali dari AS $ 8 juta biaya produksi peristiwa ini.

"Bahwa di Venezuela kontes kecantikan merupakan bisnis besar memang ada hubungannya dengan budaya kami,"'ujar Osmel Sousa. "Di negara ini kecantikan sudah  menjadi filosofi kehidupan."

Paling tidak sejak ia menjabat ketua "Organisasi Miss Venezuela" 17 tahun silam. Organisasi itulah yang menyelenggarakan kontes Miss Universe, Miss World, Miss International, dan banyak lagi.

Venezuela merupakan negara yang paling banyak meriginvestasi uang dan, dengan sendirinya, paling tahu seluk-beluk kontes perempuan cantik. Di negara lain mana ada "pabrik kecantikan" semacam Escuela Miss Venezuela?

Pukul 07.00 pagi di daerah elite, El Rosal, Caracas. Gadis terakhir dari 30 peserta berpakaian training tiba untuk mengikuti kursus. Merangkul, cium pipi kiri, cium pipi kanan.

(Baca Juga :Bikin Bule Gagal Paham, 5 Kebiasaan Orang Indonesia ini Dianggap Aneh)

"Selamat pagi Miss Sucre!" kata Barbara (18). "Halloechen, Miss Miranda!"jawab Damarys (18). Masing-masing peserta disebut sesuai dengan nama negara bagian yang diwakilinya.