Apa yang pertama-tama Anda lakukan seandainya jadi presiden? "Saya akan memusatkan perhatian pada masalah pendidikan."
Apa yang pertama-tama Anda lakukan bila diberi kesempatan selama 24 jam di atas panggung? "Menari dan bernyanyi." Bagaimana pendapat Anda mengenai homoseksual? "Hmm, ini masalah besar," ujarnya ragu.
"Hati-hati," kata si guru. "Lingkungan di berbagai cabang kecantikan kita ini banyak kaum homo." Miss Miranda harus mencari jawaban yang lebih baik, terutama dalam masalah yang sifatnya individual.
Kini giliran Miss Perez (19) masuk ke ruangan. Wajahnya pucat seperti sakit. Bagian kulit dagunya kasar, merah mengerikan. Sebuah botol berisi air es yang dibungkus kain tampaknya tidak mengurangi sakitnya.
"Kolagen," katanya. Semua tahu apa artinya itu. Perez baru saja dari ahli bedah plastik. Dua kerutan pada wajahnya baru saja dihilangkan dengan penyuntikan protein.
Tindakan mempercantik diri memang diperbolehkan. Kebanyakan buah dada wanita-wanita muda itu juga sudah diperbesar, paha diperkecil dengan penyedotan lemak, hidung diperindah dengan memperbaiki tulang rawan.
"Tata rias abadi," begitu Sousa menyebut tindakan operasi plastik itu. Dari 30 calon ratu 1998 itu, berapa orang yang sudah merasakan pisau bedah kecantikan? Sambil mengangkat bahunya dia memperkirakan ada sekitar 20 orang.
"Penggunaan maskara 'kan juga tidak alami," kata Sousa. Mengapa tidak sekalian saja 'diperindah' di kamar operasi? Apa bedanya?
(Baca Juga :Super Mewah, Kediaman Roy Kiyoshi Miliki Ruang Berdoa Khusus)
Sama dengan menggambar
Osmel Sousa meninggalkan mmah ortu-nya di Kuba saat berusia delapan tahun. Sejak masih murid sekolah, dia sudah suka menggambar boneka. Menginjak dewasa, profesinya pun membuat ilustrasi wanita untuk agen-agen periklanan.
"Kalau saya tidak sreg dengan hasil suatu gambar, hidungnya misalnya, maka akan saya hapus dan gambar ulang. Saya kira prinsip tindakan operasi kecantikan tidak beda dengan alat penghapus itu tadi."