Grid.ID - Kondisi politik di Venezuela semakin memburuk.
Demikian buruknya sampai pada titik ketika pemrotes melemparkan kotoran manusia ke pasukan keamanan.
Ya, alih-alih bom molotov, yang mereka lempar adalah poopootov.
“Mereka (pasukan keamanan – Red.) menggunakan senjata melawan kami, maka rakyat pun menggunakan apa saja yang mereka miliki,” kata Rafael Guzman, anggota parlemen yang diam-diam ikut barisan pemrotes, kepada Reuters.
Gelombang protes di negara Amerika Selatan itu sudah bermula sejak April.
Mereka menuntut pemilihan untuk mengakhiri dua dasawarsa pemerintahan sosialis.
(Baca Juga: Mengaku Tidak Suka, Via Vallen Terpaksa Lipsync Agar Indonesia Tidak Dicemooh)
Krisis ekonomi akibat harga minyak yang rendah menambah besar gelombang protes.
Inflasi melambung mencapai angka tiga digit, obat-obatan mulai berkurang, begitu juga dengan makanan bagi jutaan orang.
Bom tinja itu menjadi senjata baru, menambah “kekuatan” senjata pemrotes setelah mereka selama ini mengandalkan batu dan molotov.
Pada gelombang protes Rabu (10/5/2017) bom tinja memulai debutnya.
Tak heran jika pada hari itu kemudian dikenal dengan “Aksi Tinja”.