Laporan Wartawan Grid.ID, Linda Rahmad
Grid.ID - Kamu pasti sudah gak asing lagi kan dengan Menteri Perikanan Indonesia, Susi Pudjiastuti?
Menteri satu ini selalu berhasil mencuri perhatian.
Mulai dari gaya busananya, gebrakan dan ide baru, hingga latar belakang pendidikannya.
Meski banyak pro dan kontra di awal pelantikannya sebagai Menteri, namun beliau berhasil membuktikan dengan prestasi cemerlangnya.
(Baca: Jadi Idola Baru, 4 Aksi Jonatan Christie ini Bikin Cewek Melting)
Baru-baru ini Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menerima penghargaan gelar warga kehormatan “Dau Mening” yang berarti ‘Matahari yang Cerah’ dari masyarakat adat Suku Dayak Kenyah, Kerukunan Tebengang Lung, Kalimantan Timur (Kaltim).
Gelar kehormatan tersebut diberikan saat Menteri Susi diundang untuk membuka acara kerukunan keluarga besar Pumung Bangen nang Pekenu’ (Pesta Kegembiraan dan Ramah Tamah) Tebengang Lung 2018, Kamis (23/8).
(Baca: Ruben Onsu Ungkap Kondisi Kesehatan Wendy Cagur Masih Lemah)
Ketua Dewan Adat Dayak Kalimantan Utara, Marthin Billa mengatakan, gelar kehormatan tersebut diberikan kepada Menteri Susi karena dirinya dinilai berjasa besar terhadap masyarakat pedalaman dan perbatasan, khususnya warga Dayak.
Menurut Marthin, sejak 2006 Menteri Susi sudah menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat setempat dengan membantu penyediaan transportasi udara yang memudahkan aktivitas masyarakat.
(Baca: Berbeda Dari Biasanya, Model Rambut Baru Syahrini Kali Ini Tak Miliki Sebutan Khusus)
“Saat masyarakat sulit dengan transportasi udara untuk (pengangkutan) sembako dan perjalanan orang ke kota untuk pendidikan dan kegiatan ekonomi, maka di situlah Ibu Susi memberikan perhatian yang besar sejak 2006 sampai dengan sekarang,” ungkap Marthin.
Lebih lanjut Marthin menjelaskan, gelar ‘Matahari’ diberikan kepada orang yang dianggap telah membawa berkah kepada kehidupan manusia.
Sedangkan ‘Cerah’ melambangkan kebersihan dan kejernihan hati dalam membangun masyarakat.
(Baca: Ungkapan Haru Vino G Bastian saat Ulang Tahun Mendiang Ayahnya, Bastian Tito)
Selain itu, ia berpendapat Menteri Susi pantas menerima gelar kehormatan tersebut karena kepedulian dan kecintaannya terhadap masyarakat Dayak.
“Harapan kami warga Dayak kepada Ibu Susi agar beliau terus bersemangat membangun bangsa kita di seluruh nusantara ini. Kami terus mendoakan beliau, mendukung beliau tetap kuat, tetap sehat, dan semangat untuk mengabdi bagi bangsa dan masyarakat kecil,” pungkasnya.
Sementara itu, Menteri Susi sangat berterima kasih atas pemberian gelar kehormatan dan penerimaan warga Dayak terhadapnya.
“Saya ucapkan terima kasih, ini kehormatan yang sangat luar biasa. Semoga saya terus diberi kesempatan, diberi kekuatan untuk bisa terus membantu dengan penerbangan atau apapun kerja yang bisa saya sumbangkan untuk membantu masyarakat di wilayah Kalimantan Timur,” ungkapnya.
Menteri Susi juga sedikit mengisahkan awal mula penerbangan Susi Air dirintis di Kaltim.
Menurutnya, awalnya Susi Air hanya membantu mengisi kekosongan penerbangan di Samarinda dan Nunukan saat terjadi kerusuhan di bandara.
(Baca: Salut! Nenek Berusia 75 tahun Ini Berhasil Jadi Binaragawati Tertua)
Setelah bekerja sama dengan Pemda setempat, mulailah Susi Air merintis penerbangan di wilayah Kaltim bahkan hingga wilayah pedalaman dan perbatasan yang sulit dijangkau.
“Waktu kerusuhan di Tarakan, pilot saya memang sudah tidak ada lagi penerbangan, tapi tetap terbang khusus untuk menerbangkan nasi bungkus dari Nunukan dan Malinau untuk menyuplai saudara-saudara kita yang ada di airport Tarakan,” kenangnya. (*)