Find Us On Social Media :

Pilot Stress dan Menangis, Jadi Biang Kerok Jatuhnya Sebuah Pesawat

By Seto Ajinugroho, Senin, 27 Agustus 2018 | 21:02 WIB

Pesawat jatuh di Nepal

Grid.ID - Investigasi terhadap kecelakaan sebuah pesawa di Bandara Internasional Tribhuvan, Kathmandu, Nepal, mengungkap kondisi psikis kapten pilot pesawat.

Kecelakaan pesawat ini terjadi pada 12 Maret 2018 lalu saat pesawat lepas landas dari Dhaka, Bangladesh dan terjatuh ketika mendarat di bandara Kathmandu.

BACA JUGA : Atlet Silat Malaysia Cederai Sportivitas, Tendang Atlet Singapura dan Protes Wasit usai Kalah di Asian Games 2018

Dikutip dari Kompas.com, Senin (27/8) penyelidikan kemudian mendapati pilot merasa stress, tertekan dan menangis saat menerbangkan pesawat.

Hal itu berhasil diketahui setelah co pilot mengatakannya terhadap tim penyelidik keselamatan penerbangan sebelum ia akhirnya meninggal setelah kecelakaan tersebut.

BACA JUGA : Aprilia dan Amasya Manganang, Saudara Kandung yang Bermusuhan Saat Berada di Lapangan Voli

Salinan draf laporan investigasi juga menunjukkan adanya gangguan emosional sang pilot dari maskapai US-Bangla itu.

Pesawat yang jatuh itu kemudian terbakar hebat.

Mirisnya sebanyak 51 orang penumpang terbakar hidup-hidup di dalam kabin pesawat, menjadikan kecelakaan penerbangan tersebut paling mematikan di negara Himalaya.

"Ketidakpercayaan dan tekanan itu membuatnya terus merokok di dalam kokpit serta mengalami emosi beberapa kali selama penerbangan," tulis laporan tersebut.

BACA JUGA : Potret Masa Kecil Duo Trengginas Manganang, Aprilia dan Amasya yang Menjadi Ikon Timnas Voli Putri Indonesia

Pilot bernama Kapten Abid Sultan yang merupakan pilot AU Bangladesh.