Find Us On Social Media :

Jadi yang Paling Termuda, Stinney Dihukum Mati di Kursi Listrik

By None, Selasa, 28 Agustus 2018 | 15:23 WIB

Kolase Grid.ID

Pengadilan Stinney dipenuhi dengan juri kulit putih, lebih dari 1.000 orang memadati ruang sidang tetapi tidak ada satu orang kulit hitam pun yang diizinkan memasukinya.

Selain kesaksian ketiga perwira polisi, di persidangan jaksa memanggil tiga saksi: Pendeta Francis Batson, yang menemukan mayat kedua gadis, dan dua dokter yang melakukan pemeriksaan post-mortem.

Pengakuan yang bertentangan dengan laporan awal sempat ditawarkan oleh jaksa penuntut.

Namun setelah juri menghabiskan waktu sepuluh menit untuk berunding, keputusan tetap menyatakan bahwa Stinney harus dihukum mati dengan di kursi listrikkan.

Tidak ada transkrip persidangan. Tidak ada banding yang diajukan.

BACA JUGA :Miliki Tubuh Kekar Bak Pria, Begini Kisah Aprilia Manganang Jadi Atlet Voli Putri

Eksekusi George Junius Stinney

Stinney dieksekusi di Lembaga Pemasyarakatan Sentral di Kolumbia pada 16 Juni 1944 pukul 19.30 waktu setempat.

Dia mengenakan masker wajah berukuran dewasa yang bahkan tidak cocok dengan ukuran tengkoraknya.

Saat dia dikejutkan dengan voltase listrik 2.400 volt pertama, topeng yang menutupi wajahnya terlepas.

Stinney dinyatakan mati dalam waktu empat menit dari serangan listrik awal.(*)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Jadi Bocah Termuda yang Dikursilistrikkan, Apa Kesalahan Stinney?