"Di mata mereka (ibunya) sukses itu adalah orang yang sudah S3 dan mencapai profesor. Makanya saya dituntut S3 dan kalau bisa jadi profesor," ujar Sandiaga Uno, saat menghadiri acara bertema 'Sukses Protokol Sukses Dunia Akhirat', di Graha Nandika, Sucofindo, Jakarta Selatan, Minggu (4/6/2017).
Pada dasarnya, Sandiaga Uno ingin kehidupannya mengalir, seperti saat memutuskan berwirausaha karena terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
BACA JUGA: Berpisah Sejak 1945, Korea Utara dan Korea Selatan Bersatu di Asian Games 2018
Namun, kata Sandiaga, ibunya ingin dia mengenyam pendidikan tinggi bahkan hingga bergelar profesor.
Sandiaga mengungkapkan, setiap hari raya Idul Fitri, hal yang terus ditanyakan adalah kapan dia menyelesaikan studinya.
Dia bahkan khawatir di-drop out apabila studinya masih saja ditunda-tunda.
"Ya sejak 4 tahun lalu saya ambil S3 tapi enggak kelar-kelar, haha. Saya lagi menuju nulis," ucap Sandiaga Uno.
BACA JUGA: Mau Berlibur ke Italia, Nikita Mirzani Sekalian Ketemu Mantan Kekasih
Sehingga, ia merasa harus berusaha lebih keras selama enam bulan ini. Bagi Sandiaga Uno, kesuksesan bukanlah tujuan, tetapi journey (perjalanan), dan itu pula yang menentukan seseorang bisa sukses atau tidak.
"Itu sebuah proses, bukan tujuan akhir. Kalau kita menganggap sukses itu perjalanan, kita akan ikhlas. Jangan pernah kerja setengah-setengah dan malas-malasan. Success itu journey," kata Sandiaga Uno.
(*)