Bingung, wanita itu kemudian menghubungi kantornya di Hong Kong dan mendapat jawaban jika pernikahan bisa dibatalkan setelahnya.
"Mereka bilang akan membatalkan pernikahan setelahnya," kata korban.
Tapi untungnya ia berhasil kembali ke Hong Kong dan melapor ke pihak Federasi Serikat Buruh Hingkong (FTU) mengenai kejadian yang menimpanya.
BACA JUGA : Garangnya Medium Tank Harimau Hitam Buatan Indonesia Saat Laksanakan Uji Tembak
"Ini bentuk baru penipuan terkait pernikahan," kata pejabat FTU.
"Saya merasa kecewa dan tidak percaya seperti ini terjadi di Hong Kong era modern," imbuhnya.
Saat ini wanita tersebut mengajukan gugatan cerai kepada suami asingnya itu.
Usut punya usut kepolisian Hong Kong saban tahunnya harus menangani 1.000 kasus serupa terkait penipuan pernikahan.
Ini merupakan usaha dari warga China yang ingin mengadu nasib karena dengan menikahi wanita Hong Kong maka mereka bisa langsung tinggal secara legal di kota makmur tersebut untuk sekadar mencari pekerjaan.(*)