Laporan Wartawan Grid.ID, Ayu Wulansari K.P
Grid.ID - Dita Soedarjo dikenal seorang sosialita dan anak pasangan konglomerat Soetikno Soedarjo dan Dian Muljadi.
Ayah Dita ini adalah pendiri perusahaan Mugi Rekso Abadi (MRA).
Selain itu, kehidupan glamor Dita juga berkaitan dengan statusnya sebagai CEO es krim Häagen Dazs Indonesia.
BACA JUGA: Erikar Lebang Datang ke Sidang Perceraian dengan Nina Tamam Naik Sepeda!
Kehidupan sosialita calon istri Denny Sumargo ini tentunya menjadi sorotan banyak orang.
Tak bisa dipungkiri predikat sebagai anak konglomerat melekat pada dirinya.
Dita sendiri mengaku merasa terbebani dengan predikat ini.
Dirinya merasa bahwa apa yang dimiliki oleh nenek dan kedua orang tuanya bukanlah miliknya.
Hal diungkapkan oleh Dita saat diwawancarai oleh Lolita di acara Hotman Paris Show (29/8/2018).
"Ya jujur aja terbebani setiap hari dong. Gara-gara orang asumsinya itu punyaku padahal kan itu punya mereka,"
"Apa yang mereka nenekku punya, papaku punya, mamaku punya bukan punya saya." ujar Dita seperti dikutip Grid.ID dari YouTube Hotman Paris Show (30/8/2018).
BACA JUGA: Sebelum Momen Berpelukan, Ternyata Hanifan Sempat Ditampar Keras Pelatihnya
Menyandang predikat ini, Dita juga merasa sering dimanfaatkan oleh orang-orang di sekitarnya.
Orang-orang di sekitarnya masih banyak yang berasumsi bahwa semua yang dimiliki oleh kedua orangtuanya miliknya.
Karena hal ini banyak yang mendekati Dita karena ingin sesuatu yang berlebihan darinya.
"Ya pastilah, banyaklah, namanya Jakarta ya kan. Contohnya ya begitulah, pasti ya minta tolongnya terlalu berlebihan karena sebenarnya aku paling suka nolongin orang ya aku punya yayasan juga kan,"
"Tapi kalo yang terlalu berlebihan terus terlalu kayak bener-bener nggak ada etika kan ya itu keliatan." Jelas Dita Soedarjo.
Selain itu, banyak juga orang yang mengaku dekat dengannya padahal kenyataannya tidak demikian.
"Atau nggak baru ketemu sekali trus ngaku-ngakunya ke temen-temen aku lain deket banget terus buat-buat cerita, cerita ke dia ini itu. Padahal aku nggak pernah bilang kayak gitu." Lanjut Dita.
Dita mengatakan jika dirinya juga tak bisa mengandalkan kekayaan orangtuanya karena ayahnya mengajarkan Dita untuk mencari uang sendiri.
Menjadi seorang pengusaha sebenarnya bertentangan dengan kegemarannya yang lebih suka mengurus yayasan non profit. (*)