Laporan Wartawan Grid.ID, Novita D Prasetyowati
Grid.ID - Di era modern ini teknologi semakin berkembang pesat.
Perkembangan teknologi tak hanya memberi dampak positif bagi suatu negara, tapi juga negatif.
Salah satu dampak yang nyata sering terjadi adalah banyaknya berita-berita hoaks (palsu) yang sangat mudah tersebar.
Tentu saja berita hoaks tersebut sangat merugikan bagi beberapa pihak.
Oleh karena itu teknologi masa kini turut menciptakan alat pendeteksi kebohongan (lie detektor).
BACA JUGA: Ucapan Ulang Tahun Duta Sheila on 7 untuk Anaknya yang Genap Berumur 14 Tahun
Alat lie detector yang telah ada umumnya merupakan sebuah alat dengan banyak kabel-kabel yang diletakkan pada jari dan dada.
Kabel-kabel tersebut akan mendeteksi detak jantung dan denyut nadi seseorang untuk memperoleh keakuratan informasinya.
Namun kini, lie detektor berevolusi dalam bentuk yang lebih ringkas yaitu mikrofon.
Seperti yang telah Grid.ID lansir dari laman National Geographic yang ada di Amerika Latin tengah mengembangakan perangkat yang berbentuk mikrofon.
Perangkat tersebut dibuat untuk memerangi berita-berita hoaks.
Perangkat tersebut diberi nama "Mirophone of Truth" yang dibuat oleh pihak National Geographic dengan perusahaan digital Mediamonks.
Prinsip kerja "Mirophone of Truth" mirip seperti lie detector pada umumnya.
BACA JUGA: Tengah Jalani Rehabilitasi, Fachri Albar Diizinkan Makamkan Sang Adik
Mikrofon akan mendeteksi lewat suara dan detak jantungnya, untuk mendapatkan keakuratan informasi yang diberikan.
Mikrofon ini akan menyala merah jika berbohong, dan menyala hijau jika informasi yang disampaikan benar atau jujur.
Namun apabila warna kuning yang muncul maka itu berarti informasi yang disampaikan bersifat skeptis alias ragu-ragu.
Meskipun belum 100 akurat, tetapi "Mirophone of Truth" dapat mengurangi informan untuk berkata jujur. (*)