Lalu, apakah pola diet ini efektif? Selama ini, mengonsumsi karbohidrat saat malam tiba seringkali dianggap sebagai penyebab naiknya berat badan.
Namun, berlawanan dengan keyakinan di atas, dalam diet ini mengonsumsi karbohidrat di malam hari akan membuat otot menyimpannya sebagai zat gula.
Sementara itu, karbohidrat cenderung diolah oleh tubuh sebagai lemak saat kita mengonsumsinya di pagi hari.
BACA JUGA: Nindy Ayunda VS Jessica Jung Kenakakan Dress, Anting, Hingga Tas yang Sama Persis! Keren Mana nih?
Jadi, pola diet ini sebenarnya mirip dengan pola diet keto, di mana kita harus membatasi konsumsi karbohidrat dan membuat tubuh membakar lemak sebagai energi di pagi hari.
Namun, kita tetap bisa menikmati makanan berkabohidrat ketika malam tiba.
Memang, riset lebih lanjut masih diperlukan untuk meneliti efektivitas pola diet ini.
Sayangnya, para ilmuwan sudah mengklaim pola diet ini kurang efektif untuk menurunkan berat badan, melihat tidak semua orang berhasil.
Tapi toh, banyak pengguna media sosial yang mengaku sangat menggemari pola diet ini.
Menurut mereka yang berhasil, orang yang gagal dalam menjalani diet ini melakukan kesalahan. Kesalahan itu adalah menebus kekurangan karbohidrat sepanjang hari dengan asupan karbo tak sehat dalam porsi besar, seperti makan donat, mie, dan pasta.
Padahal disarankan agar makan karbohidrat sehat seperti biiji-bijian, ubi, dan sayur.
Banyak orang yang menerapkan pola diet ini merasa cara tersebut mampu membantu tubuh untuk menghindari lonjakan insulin.
Pada sore hari, hormon insulin biasanya mengalami penurunan, inilah waktu di mana kita membutuhkan asupan karbohidrat, demi menormalkan tingkat insulin.
Kondisi ini pun bisa membuat kita tidur nyenyak di malam hari. Bagaimana tertarik untuk mencoba? (Ariska Puspita Anggraini/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Diet "Carb Backloading" untuk Turunkan Berat Badan"