Grid.ID - Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Sultan Muhammad V membuat keputusan pahit terkait pesta ulang tahunnya.
Dikutip dari Serambi Indonesia, Jumat (31/8) ia membatalkan pesta ulang tahunnya yang jatuh pada 9 September nanti.
Alasannya karena keadaan ekonomi Malaysia yang memprihatinkan.
Pengawas Rumah Tangga Kerajaan Wan Ahmad Dahlan Abdul Aziz berkata jika raja berusia 48 tahun tersebut juga membatalkan segala macam upacara kerajaan yang menyedot dana seperti upacara minum teh.
BACA JUGA : Viral di Twitter, Jemaah Asal Jepang Tertangkap Kamera Punguti Sampah Saat Beribadah Haji di Arab Saudi
Juga rencananya dana dari kedua kegiatan tersebut bakal disumbangkan ke Tabung Harapan Malaysia.
Tabung Harapan Malaysia merupakan lembaga yang dibentuk oleh PM Mahathir Mohamad.
Lembaga itu dibentuk setelah adanya seorang warga bernama Nik Shazarina Bakti yang membuka donasi dengan nama Please Help Malaysia.
Tujuannya untuk membantu membayar utang Malaysia yang sudah mencekik leher perekonomian negara itu.
BACA JUGA : Kisah Nekatnya Kapal Selam Indonesia Susupkan Pasukan Khusus ke Irian Barat Untuk Gulingkan Belanda
"Yang Mulia menyampaikan terima kasih kepada Kantor Perdana Menteri yang telah merencanakan kegiatan untuk perayaan ulang tahun ini," kata Wan Ahmad Dahlan.
Akan tetapi meski membatalkan pesta ulang tahun dan upacara minum teh tapi acara lainnya terkait ultah Sultan Muhammad V tetap dilangsungkan.
Terhitung sejak 10 Mei 2018 silam utang Malaysia menyentuh angka Rp 3.500 triliun, lebih besar dari uang yang negara itu punyai untuk melunasinya.
Sementara itu Mahathir Mohamad sedang mempertimbangkan untuk menutup donasi Tabung Harapan Malaysia karena sepi peminat.
BACA JUGA : Polo Air Putra Indonesia Harus Akui Kekalahan dari Korea
"Kemungkinan kami bakal memutuskannya di bulan depan," ujar PM tertua dunia yang berusia 93 tahun tersebut.
Gegara utang yang membengkak tersebut, Malaysia harus 'kikir' dalam membelanjakan uangnya.
Beberapa sektor kementerian bahkan harus rela dipotong anggarannya besar-besaran layaknya Kementerian Pertahanan Malaysia yang sudah megap-megap membiayai operasional alutsistanya.(*)