Kenapa musim panas? Garrison menjelaskan, pertumbuhan dan perbaikan urat syaraf akan lebih tinggi di musim panas karena kandungan Vitamin D yang lebih besar.
Pada saat itu, tubuh memproduksi Vitamin D dari paparan sinar matahari.
Sehingga, ketika cadangan Vitamin D berada pada titik puncak, tubuh akan mempercepat perbaikan syaraf yang akan memicu kram.
4. Dehidrasi
BACA JUGA: Bikin Gemas! Begini Penampilan Putra Kareena Kapoor Kenakan Outfit Kasual dan Tradisional
Ada beberapa bukti bahwa dehidrasi juga bisa memicu kram.
Profesor Ilmu Olahraga di Universitas Goethe Jerman Michael Behringer, M.D., PhD. menjelaskan, ada pola musiman yang jelas terhadap frekuensi terjadinya kram otot, yakni tinggi di musim panas dan rendah di musim dingin.
"Hal ini menunjukkan bahwa suhu panas berpotensi mengganggu keseimbangan cairan dan memengaruhi terjadinya kram," kata Behringer.
Dehidrasi berpotensi menimbulkan ketidakseimbangan elektrolit dalam darah sehingga kram terjadi.
5. Olahraga berat
Olahraga berat juga kerap dikaitkan dengan kram otot.
BACA JUGA: Wendy Cagur Sebut Istrinya Menangis Saat Tahu Dirinya Dirawat di Rumah Sakit
Seorang penulis studi pada jurnal Current Sport Medicine Reports menjelaskan, otot skeletal yang bekerja terlalu keras dan kelelahan akan memicu terjadinya kram otot lokal pada serat otot yang digunakan bekerja tersebut.
Hal ini biasa terjadi pada atlet profesional. Menjaga tubuh tetap terhidrasi menjadi hal penting.
Namun, tidak ada metode pasti untuk mencengah kram tersebut terjadi berulang. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Penyebab Kram Kaki di Malam Hari?" (Nabilla Tashandra/Kompas)