Grid.ID - Asing mendengar revolusi Al-Fateh?
Ya tentu saja, revolusi al-Fateh ialah kudeta yang dilancarkan oleh Kolonel Muammar Gaddafi tepatnya pada tanggal 1 September 1969.
Sasaran kudetanya ialah menjatuhkan Raja Idris I dengan kekuasaan monarkinya.
Setelah itu Gaddafi menjadi penguasa otokratis negara Libya selama 42 tahun lamanya.
Saat kekuasaan Libya berada di tangan Gaddafi, ia membuat sepuluh kebijakan yang membuat Libya makmur karena negeri penghasil minyak terbesar ketiga di dunia itu sangat ditakuti oleh Barat.
Apa saja kebijakan Gaddafi tersebut? berikut urutannya.
BACA JUGA : Asian Games 2018 : Bagaimana Nasib Wisma Atlet Kemayoran Setelah Asian Games Kelar?
1. Warga Libya harus punya rumah sendiri
"Rumah adalah kebutuhan dasar baik individu maupun keluarga, oleh karena itu tidak boleh dimiliki oleh orang lain," begitu bunyi pasal dari kebijakan yang dikeluarkan Gaddafi.
Jika ada rakyat Libya tak mempunyai rumah (tunawisma), maka sebisa mungkin pemerintah akan membantu membuatkanya rumah atau setidaknya hunian yang layak.
2. Pendidikan dan perawatan medis semuanya gratis!
Di bawah Gaddafi, Libya bisa berbangga diri karena memberikan layanan perawatan kesehatan terbaik di Timur Tengah dan Afrika kepada rakyatnya.
Rakyat Libya yang kurang mampu bebas biaya pendidikan dan kesehatan di instansi milik pemerintah.
3. Buat saluran irigasi terbesar di dunia
Rupanya saluran irigasi terbesar buatan manusia ada di Libya.
Irigasi ini sengaja dibangun oleh Gaddafi supaya memastikan rakyat Libya dapat akses air bersih secara murah.
Bahkan air dari irigasi ini masih menjadi kebutuhan penting masyarakat Libya sampai sekarang.
BACA JUGA : Solar Murni Dipastikan Bakal di Stop Peredarannya di SPBU Indonesia, Ini BBM Penggantinya
4. Petani di Libya dapat fasilitas luar biasa
Pemerintah Libya di bawah Gaddafi amat menghargai profesi rakyatnya yang menjadi petani.
Di sana petani akan diberi modal berupa rumah, tanah pertanian dan persediaan hidup serta bibit tanaman. Semuanya gratis.
5. Melahirkan anak dapat uang kompensasi
Ketika seorang wanita rakyat Libya melahirkan anak, maka ia bakal mendapat kompensasi persalinan sebesar 5 ribu dolar AS atau sekitar Rp 73 juta, wow!
6. Listrik gratis
Ini benar-benar 'keterlaluan', di Libya tidak ada tagihan listrik, gratis untuk semua rakyatnya.
7. BBM murah
Selama pemerintahan Gaddafi, harga bensin di Libya seharga 0,14 dolar AS per liter atau Rp 2 ribu rupiah. Oke, kita rakyat Indonesia patut iri dengan hal ini.
8. Beasiswa jor-joran untuk mereka yang mau menuntut ilmu
Boleh dibilang Libya amat royal terhadap rakyatnya yang benar-benar ingin menuntut ilmu setinggi mungkin.
Total di masa Gaddafi 87 persen rakyatnya menyandang gelar Sarjana karena beasiswa pendidikan yang ada amat banyak.
BACA JUGA : Pernikahan Dini, Bocah SD Umur 13 Tahun di Sulawesi Selatan Nikahi Remaja Putri ABG Siswi SMK
9. Tak punya uang bisa pinjam bank dengan angsuran tanpa bunga
Jika rakyat Libya tak punya uang maka mereka boleh meminjam di bank pemerintah.
Untuk angsurannya sama sekali tidak dikenakan bunga alias 0 persen.
Libya juga tercatat tak punya utang luar negeri karena penjualan minyak mereka sudah cukup untuk menghidupi rakyatnya.
10. Dinar Emas
Gaddafi berambisi membuat mata uang tunggal yang bakal digunakan oleh semua negara Afrika, Dinar Emas.
Mata uang ini benar-benar terbuat dari emas dan disebut-sebut bisa melepaskan sebuah negara dari jeratan utang.
Akibat ambisi ini negara barat meradang terutama AS yang keberadaan dolarnya sebagai dewa uang akan tergusur tak laku jika dinar emas yang berharga itu ada.
Maka digulingkanlah Gaddafi dari kekuasaannya di Libya.(Seto Aji/Grid.ID)