BACA JUGA: Kamu Harus Tahu, Konsumsi MSG Secara Berlebihan Bisa Timbulkan Gejala Ini
Studi Banik tersebut, mendefinisikan kedutan atau myokimia sebagai “kontraksi yang halus, berkelanjutan, dan bergelombang, di sepanjang otot”.
Tidak ada satu pun pasien Banik yang menderita kedutan, bermasalah dengan sarafnya.
Namun, di beberapa kasus langka, mata berkedut bisa menjadi pertanda masalah yang lebih besar.
Perhatikan frekuensi, pola, dan durasi kedutan yang dialami.
Menurut Sidker, adanya perubahan pada ketiga hal tersebut, menandakan penyakit lebih serius.
Jika otot wajah juga mulai ikut berkedut atau mengalami sakit, maka segera datangi dokter.
Itu mungkin berkaitan dengan gejala saraf yang rusak atau penyakit batang otak.
Cara mengatasi mata berkedut:
Untuk mengatasi mata berkedut, Sikder merekomendasikan untuk berpaling dari layar komputer setiap 20 menit, lalu menutup mata Anda.
BACA JUGA: Kenangan Inul Daratista Atas Pengorbanan Sang Suami Ketika Masih Susah
Ini bisa membantu membuatnya terhidrasi.
Selain itu, para dokter biasanya meminta Anda untuk menerapkan pola hidup sehat: yakni tidur yang cukup, kurangi minum kopi, dan rileks.
Air mata buatan juga membantu. Pada kasus ekstrem di mana mata kedutan berlangsung lama dan sering, para pasien biasanya melakukan suntik botox di kelopak mata.
Sikder mengatakan, botox yang dapat mengganggu kontak antara saraf dan otot, memiliki keberhasilan sangat tinggi untuk menghilangkan kedutan.
Nah, sekarang sudah tahu kan kenapa mata Anda mengalami kedutan?
Artikel ini pernah tayang di Intisari.grid.id dengan judul,"Mata Berkedut Bukan Tanda Akan Dapat Rezeki Ya, Tapi Ini yang Jadi Penyebabnya!"