Laporan Wartawan Grid.ID, Linda Fitria C
Grid.ID - Mendidik anak memang bukan perkara yang mudah.
Dibutuhkan kesabaran, kekompakan, dan visi yang sama antara ayah dan ibu.
Namun, tidak menutup kemungkinan terjadi perbedaan pandangan antar keduanya.
Perbedaan ini akhirnya menimbulkan kondisi yang disebut pola asuk tidak konsisten.
BACA JUGA : Kebanggaan Melanie Putria Kala Putranya Menjadi Escort Kids di Asian Games 2018
Anak menerima dua hal yang berbeda dan berseberangan.
Misal, sang ibu cenderung mendidik anak supaya mandiri, namun ayah memilih untuk memanjakannya.
Apakah ini boleh diabaikan? Tentu saja tidak.
Jika dibiarkan, akan ada banyak dampak yang muncul pada si kecil.
Nah, membahas tentang hal ini, Psikolog Mellissa Grace menyebut beberapa dampak yang mungkin muncul.
BACA JUGA : Waktu Terbaik Melihat Fase Bulan Separuh Akhir yang Tampak Malam Ini
1. Anak menjadi bingung antara harus (atau tidak harus) melakukan perilaku yang diinginkan muncul (appropriate behavior).
2. Anak menjadi kurang respect kepada salah satu (atau kedua) orang tua.
3. Anak mempelajari perilaku manupulatif, yaitu memanipulasi orang lain untuk memperoleh apa yang diinginkan.
Jika menginginkan sesuatu dari Mama makan akan bersikap manis ke Mama, dan begitu juga ke Papa.
4. Anak memberontak (rebel) dengan salah satu atau kedua orang tua) karena merasa "toh akan selamat dari konsekuensi" oleh salah satu orang tua).
BACA JUGA : Bocah 10 Tahun di Wales Habiskan Uang Rp 22 Juta Milik Ibunya untuk Main Game Online
5. Perilaku anak pun menjadi tidak konsisten (kadang muncul, kadang tidak), sehingga nilai tidak terbentuk.
Itu dia kemungkinan dampak yang muncul jika orang tua punya pola asuh yang berbeda.
Perbedaan memang pasti terjadi, namun orang tua harus mengomunikasikannya dengan pasangan agar anak tidak jadi korban.(*)