Grid.ID - Polemik tentang ibu rumah tangga dan ibu pekerja memang belum mendapatkan kesimpulan.
Banyak ibu rumah tangga merasa lebih lelah, namun tak sedikit ibu pekerja yang mengatakan sebaliknya.
Sebuah studi menunjukkan, ibu rumah tangga memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan ibu bekerja.
Survey tersebut dilakukan di Amerika Serikat dengan responden sebanyak 60.000 perempuan.
Hasil menunjukkan, sebesar 50% ibu rumah tangga mengungkapkan bahwa dirinya merasa stres dan 26% melaporkan dirinya sedih.
BACA JUGA : Tak Banyak yang Tahu, Suami Ayu Dewi Turut Sukseskan Asian Games 2018!
Namun, dalam survey juga dikatakan ibu rumah tangga sebesar 42% merasa lebih berjuang dibandingkan 36% ibu yang bekerja.
Nah bagi ibu yang dulunya bekerja lalu memutuskan menjadi ibu rumah tangga, apakah mengalami stres dan perjuangan seperti pada survey juga?
Tak bisa dipungkiri, semua keputusan dalam status pekerjaan memang membutuhkan konsekuensi, termasuk menjadi ibu rumah tangga.
Terkait dengan hal ini, salah satu Psikolog yakni Intan Erlita mengungkapkan pendapatnya.
Terkait dengan survey, hasilnya mungkin memang bisa berbeda-beda di setiap negara atau status sosial.
BACA JUGA : Mengenal Ciri-ciri Pembekuan Darah yang Terjadi Setelah Melahirkan
Mengenai stres pada ibu rumah tangga, Psikolog Intan Erlita mengatakan hal itu bisa saja terjadi, khususnya bila seorang perempuan selalu berusaha menjadi Super Mom.
"Setiap wanita itu punya keterbatasan, jangan terlalu dipaksakan, jadi stres biasanya ketika perempuan berasa bisa jadi super Mom," ujar Intan.
Menurut Intan, kesannya ibu rumah tangga bisa lebih stres karena memang menjadi seorang ibu kegiatannya berulang.
Tidak ada jobdesk yang benar-benar pasti dalam pekerjaannya sehari-hari, tidak seperti ibu bekerja pada umumnya.
BACA JUGA : Mengenal Tipe Kepribadian Berdasarkan Golongan Darah Kamu, Cek yuk!
"Kesannya IRT terlihat lebih stres karena memang ibu membesarkan dan merawat anak, 24 hours bekerja, saat anak 5 tahun katanya lebih ringan pekerjaannya tapi tingkat kekhawatirannya juga jadi lebih tinggi," ujar Intan.
Menurutnya, stres atau tidaknya seorang ibu bergantung juga dari caranya memanajemen waktunya.
Sebaiknya baik ibu rumah tangga memang menyempatkan melakukan me time, seperti ikut arisan dan tetap bersosialisasi dengan baik.
Lalu bagaimana ya ciri ibu yang tengah mengalami stres tanpa disadari?
"Bila ibu marah-marah sama anak karena hal sepele, misalnya karena air tumpah tapi marah-marahnya berlebihan, awas, hati-hati tandanya itu sudah stres dan butuh me time," ujar Intan.
BACA JUGA : Kapan sih Sebenarnya Rambut Bayi Mulai Tumbuh? Yuk Cari Tahu Faktanya
Terkait dengan ibu bekerja, menurutnya berbagai beban pekerjaan juga bisa membuat seorang perempuan merasakan stres.
Tekanan pekerjaan ditambah manajemen waktu yang kurang baik pada ibu bekerja bisa meningkatkan daya stres.
Namun terkait dengan kualitas pengasuhan, Intan tak setuju bila ada orang yang membanding-bandingkan antara ibu bekerja dengan ibu rumah tangga.
"Tidak bisa dibandingkan ibu rumah tangga dan ibu bekerja, khususnya bila punya quality time bersama keluarga, tumbuh kembang anak-anaknyanya bisa sama-sama baik," pungkasnya. (Anisyah Kusumawati/Nakita)
(Artikel ini pernah tayang di Nakita dengan judul "Lebih Stres Jadi Ibu Rumah Tangga atau Ibu Bekerja ya Moms? Ini Kata Psikolog")