Laporan Wartawan Grid.ID, Novita D Prasetyowati
Grid.ID - Taman Nasional Gunung Bromo merupakan salah satu objek wisata di Jawa Timur yang banyak diminati para wisatawan.
Salah satu hal yang menarik dari pendakian di Gunung Bromo adalah lautan pasir yang curam dan cukup menguji adrenalin.
Tak hanya itu, di area sekitar Gunung Bromo memiliki padang rumput atau sabana yang sekaligus dijadikan spot foto menarik.
BACA JUGA: Asian Games 2018 : Media Internasional Blak-blakan Berikan Pujian untuk Indonesia
Namun, seperti telah Grid.ID lansir dari laman Kompas.com, kebakaran hutan lahan di lereng Gunung Bromo telah terjadi sejak hari Sabtu, 01/09/2018.
Titik api pertama kali telihat di padang savana blok Pentungan Jemplang pada pukul 09:45 WIB.
Terpaan angin yang cukup kencnag membuat api cepat membesar dan menyebar.
BACA JUGA: Dikabarkan Menikah, Habib Usman Bocorkan Status Hubungannya dengan Kartika Putri
Pada hari Senin (03/09/2018) kepulan asap masih terlihat.
Diperkirakan kawasan yang terbakar seluas 65 hektar dan didominasi dengan lahan sabana.
Namun tampaknya objek wisata Gunung Bromo masih berjalan normal hingga kini.
BACA JUGA: Seorang Pramusaji Dipecat Gara-gara Tolak Kenakan Bra di Tempat Kerja
Hal ini membuat kita teringat dengan hamparan indah sabana atau yang sering dikenal dengan nama "Bukit Teletubbies" yang membentang di area Gunung Bromo.
Namun, kini bukit yang indah bak dalam kartun Teletubbies era 90-an ini tampak hangus dan gersang.
Berikut ini potret Bukit Teletubbies sebelum terjadi kebakaran.
BACA JUGA: Seorang Pramusaji Dipecat Gara-gara Tolak Kenakan Bra di Tempat Kerja
Dari foto tersebut terlihat banyak pengunjung yang gemar berfoto di savana.
Bahkan, tampak sepasang kekasih tengah foto prewedding di tengah rerumputan.
Berbeda halnya dengan kondisi padang savana setelah terjadi kebakaran.
BACA JUGA: Mytha Lestari Beberkan Cara Mengurus Anak Ketika Sibuk Berkarier
Seperti yang dilansir Grid.ID dari laman twitter @bpbdkabmalang berikut ini.
Semoga saja kondisi padang savana cepat kondusif dan cepat mendapat penanganan. (*)