Find Us On Social Media :

Turki Adakan Aksi Tutup Media Sosial Sepanjang Bulan September 2018

By Novita, Selasa, 4 September 2018 | 18:47 WIB

Negara Turki Adakan Aksi Tutup Sosial Media Sepanjang Bulan September 2018

Laporan Wartawan Grid. ID, Novita D Prasetyowati.

Grid.ID - Turki merupakan negara yang dikenal melarang keras warganya menggunakan media sosial.

Tepatnya pada tahun 2016, pemerintah Turki sempat memblokir beberapa media sosial di negaranya.

Namun kini, negara yang tengah mengalami kemerosotan nilai mata uang tersebut kembali melakukan aksi bebas dari media sosial.

Baca Juga : Rekomendasi 4 Maskara Bening Harga Terjangkau Biar Bulu Matamu Terlihat Lentik Alami!

Dilansir Grid.ID dari independent.co.uk, pada bulan September 2018 ini, beberapa orang yang memiliki kepedulian terhadap kesehatan melakukan aksi bebas dari internet selama satu bulan penuh.

Berbeda dengan aksi serupa yang pernah terjadi beberapa waktu sebelumnya, aksi yang dikenal dengan nama 'Scroll Free September' ini, dilakukan oleh lebih banyak partisipan sosial.

Aksi tersebut dilakukan guna mengembalikan kesehatan dan waktu yang berkualitas akibat seringnya melihat media sosial.

Baca Juga : Penting! Kenali Ciri Pria yang Berpotensi Tularkan HPV Pada Perempuan

'Scroll Free September' pertama kali dilakukan oleh Royal Society for Public Healty (RSPH) pada tanggal 1 September untuk berhenti dari media sosial.

Aksi ini dilakukan setelah diperolehnya hasil polling dari badan amal tentang adanya dampak negatif platform media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan masyarakatnya.

'Scroll Free September' bertujuan untuk membantu orang menghabiskan lebih sedikit waktu di depan layar gawai mereka.

Oleh masyarakatnya, aksi 'Scroll Free September' juga disebut sebagai detox digital.

Baca Juga : Eksklusif : Saipul Jamil Rasakan Euforia Asian Games di Penjara

Menurut Chris Elmore, ketua dari kelompok pendukung aksi ini , 'Scroll Free September' sangat membantu orang untuk beristirahat dari media sosial.

Hal ini lantaran media sosial terlalu menyita waktu sehingga banyak berdampak negatif.

Kesehatan mental dan kurangnya kebahagiaan menjadi dampak negatif yang dihasilkan oleh media sosial.

Kepala eksekutif RSPH, Shirley Cramer, juga mengungkapkan aksi ini akan berdampak pada kesehatan, kebahagiaan, kesejahteraan, dan juga membuat pengguna media sosial menjadi lebih bijak di masa depan.

Ternyata, aksi 'Scroll Free September' mendapat banyak sekali dukungan.

Menurut perkiraan oleh RSPH, sebanyak 320.000 orang di Inggris berencana untuk ambil bagian dalam aksi ini.

Jika aksi ini berjalan lancar, maka kemungkinan aksi 'Scroll Free September' akan menjadi agenda tahunan di Negara Turki.

(*)