Ryamizard juga menganggap Mattis seperti saudara.
Hal ini tak lain kesamaan latar belakang militer keduanya.
"Jenderal Mattis dan saya selain mempunyai latar belakang pengalaman tempur militer di lapangan, kami juga selalu berkomunikasi dengan cara surat menyurat secara rutin," tamnbah Ryamizard.
Baca Juga : Pulang ke Kampung Halaman, Zohri Jadi Relawan PMI Demi Membantu Masyarakat Lombok
Sementara itu pengamat pertahanan Connie Rahakundini melontarkan pendapatnya mengenai 21 gun salute yang diberikan Amerika Serikat kepada Menhan RI.
Connie menilai adanya gun salute itu sebagai pengakuan AS bahwa Indonesia merupakan mitra strategis di Asia.
"Itu menandakan kemitraan strategis dan tanggung jawab yang tinggi terhadap perluasan kerjasama antara Kementerian Pertahanan RI dan AS," beber Connie.
"Pendapatku 21 gun salute atau yang disebut 21 dentuman meriam merupakan penghargaan tertinggi bagi setiap pejabat tinggi negara yang menjadi tamu kehormatan bagi Pentagon," tambah Connie.
Connie juga berharap adanya penghormatan prestisius tersebut membuat hubungan RI-AS akan semakin baik.
"Harus kita hargai penghormatan tersebut. Dengan peristiwa tersebut maka semoga ada lompatan besar kerjasama industri pertahanan yang bisa kita bangun bersama counterparts di industri pertahanan AS," kata Connie.
Seperti diketahui, Indonesia berniat memborong 2.500 unit pesawat ke manufaktur dirgantara Boeing AS yang jika terjadi bakal memecahkan rekor pembelian pesawat terbang terbesar di dunia.
Disinyalir dari 2.500 unit pesawat nantinya bakal terselip unit-unit arsenal udara untuk TNI macam pesawat tanker, tempur, peringatan dini, dan angkut.
Lantas Boeing juga bakal melakukan kerjasama dengan PT Dirgantara Indonesia untuk keperluan pemenuhan helikopter bagi militer Indonesia.(Seto Aji/Grid.ID)