Grid.ID - Berbagai tradisi dilakukan diberbagai daerah untuk menyambut datangnya Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 H.
Atau di masyarakat Jawa dikenal sebagai Satu Suro.
Di masyarakat sekitaran Soloraya dan Jawa Tengah, malam satu Suro biasanya bakal diadakan ritual ritual kejawen.
Contohnya Tapa Bisu di Yogyakarta dan Kirab Kebo Kyai Skamet di Surakarta.
Baca Juga : Sudah Mau Bangkrut, Venezuela Tetap Angkuh Tak Mau Terima Bantuan Kemanusiaan Internasional
Lain lagi jika melakukan ritual di Gunung Lawu saat malam satu Suro.
Lawu adalah gunung yang disakralkan masyarakat Jawa Tengah.
Melansir Tribunnews, Rabu (5/9) ratusan peziarah bakal melakukan ritual di Sendang Drajat dan Hargo Dalem Gunung Lawu.
Para Peziarah ini benar-benar peziarah yang terdiri dari berbagai macam usia.
Baca Juga : Pelemahan Rupiah, Jokowi : Saya Kira yang Paling Penting Kita Harus Waspada, Kita Harus Hati-hati
Bahkan ada yang sudah sepuh, memakai Jarik dan berjalan menaiki ratusan anak tangga untuk mencapai puncak Lawu.
Jadi jangan bayangkan peziarah ini seperti pendaki gunung yang berperalatan outdoor.
Sesampainya di atas gunung Lawu, para peziarah ini akan menuju sebuah sumber mata air bernama Sendang Drajat.
Di sana mereka akan melakukan berbagai macam ritual.
Baca Juga : Kisah Nihira Bajracharya, Balita yang Harus Rela Masa Kecilnya Terenggut Karena Harus Menjadi Titisan Dewi
Dipercaya jika meminum air dari Sendang Drajat, maka orang tersebut akan naik derajatnya (kehormatannya) di mata masyarakat.
Ritual juga dilakukan di sebuah rumah berbentuk Joglo kecil bernama Hargo Dalem di ketinggian 3.170 mdpl.
Di Hargo Dalem terdapat sebuah tempat untuk melakukan sembahyang.
Hargo Dalem dipercaya sebagai tempat petilasan Prabu Brawijaya V sebelum beliau Mukso (menghilang) dari dunia.
Masih banyak tempat-tempat ritual di gunung Lawu untuk menyambut satu Suro.(*)