Laporan Wartawan Grid.ID, Agil Hari Santoso
Grid.ID - Film Searching baru saja tayang di bioskop Indonesia pada 24 Agustus 2018.
Film thriller karya Sutradara Anesh Chaganty, menceritakan mengenai usaha seorang ayah bernama David Kim (John Cho) dalam mencari putrinya, Margot (Michelle La) yang tiba-tiba menghilang.
Sang ayah mencari keberadaan putrinya hanya dari laptop Macbook yang ditinggal putrinya.
Dalam pencariannya, sang ayah menemukan dampak negatif media sosial yang sering digunakan putrinya.
Apa saja sih dampak negatif media sosial yang ditampilkan di film Searching? Berikut daftarnya.
1. Akun Palsu di Sosial Media
Film Searching memperlihatkan masalah yang muncul akibat mempercayai mentah-mentah akun media sosial
Akun media sosial dapat diciptakan menggunakan informasi yang dibuat-buat dan menggunakan foto orang lain.
2. Fakta Palsu (Hoax)
Fakta yang ditemukan di sosial media atau internet belum tentu benar.
Pada jaman internet ini, informasi baik dalam bentuk tulisan, gambar, bahkan video, dapat dipalsukan dengan mudahnya.
Dalam film, banyak adegan yang memperlihatkan hoax yang ada di internet.
3. Sikap 'Nyinyir' Pengguna Media Sosial
Sikap 'Nyinyir' pengguna internet juga tidak lupa ditampilkan dalam film Searching.
Walau tokoh David Kim sedang bersedih karena kehilangan putrinya, para warganet malah 'nyinyir' dan menyalahkan sang ayah.
Sikap sok tau dan tidak adanya tanggung jawab dalam berinternet, membuat budaya 'nyinyir' netizen ini menjamur, termasuk di Indonesia.
Film Searching sudah ditayangkan sejak 24 Agustus 2018 di Indonesia.
Film Besutan Anneeesh Chaganty ini telah meraup keuntungan sebesar 15 juta dolar Amerika atau Rp 225 Miliar.
Film ini dipuji besar-besaran oleh para penikmat film karena originalitas yang ditampilkan.
Film ini mendapatkan rating 7,9 dari IMDB.com, dan 91% dari rottentomatoes.com
Film Searching juga berhasil mengubah image film sosial media dan internet yang dikenal buruk.(*)