Tapi sekali lagi, ini adalah pengalaman nyata yang dialami oleh keluarga-keluarga di Yaman.
"(Bomnya) sangat dekat dengan kami, serpihan-serpihan bom, batu dan pasir menghujani tubuh kami dengan deras.
Baca Juga : Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 H: Kesempatan Lakukan Puasa Sehari yang Dapat Hapuskan Dosa Setahun Penuh
"Kami pulang dalam keadaan takut," tulis Hanin al-Asaadi.
Pengalaman traumatis ini kemudian membuat keluarganya harus menghentikan segala aktivitas bersenang-senang mereka.
"Tak ada lagi pergi ke taman, tak ada lagi bermain, tak ada lagi liburan keluarga sambil mendaki gunung, singkatnya tak bisa lagi bersenang-senang!"
Di akhir suratnya, Hanin al-Asaadi mengungkan keinginannya agar Yaman kembali aman seperti negara-negara lainnya.
Meskipun situasinya mencekam seperti ini, Hanin al-Asaadi tetap semangat belajar dan menuntut ilmu di sekolah. (*)