Find Us On Social Media :

Fans Bola Perlu Hati-hati! Rasa Cemas Saat Dukung Klub Favorit Ternyata Memicu Penyakit Jantung

By Puput Akad Ningtyas Pratiwi, Jumat, 7 September 2018 | 19:05 WIB

Via Vallen saat menonton pertandingan bola antara Indonesia dan Singapura.

Laporan Wartawan Grid.ID, Puput Akad Grid.ID – Penggemar bola hendaknya waspada karena studi terkini mengungkapkan bahwa rasa cemas saat mendukung klub bola favorit ternyata berdampak buruk bagi jantung. Dikutip dari heart.org, berdasarkan penelitian American Journal of Cardiology, rasa cemas selama menonton pertandingan dapat menyebabkan aritmia atau gangguan irama jantung. Apabila dibiarkan, gangguan ini dapat berujung ke serangan jantung. “Aritmia biasanya terjadi ketika penonton memiliki keterikatan emosional dengan suatu pertandingan,” ujar Dr. Robert Kloner, Kepala Bidang Sains Huntington Medical Research Institutes di Pasadena, California, Amerika Serikat.

Baca Juga : Jungkook BTS Bocorkan Hadiah Ulang Tahun dari Jimin, Bisa Tebak? Pendapat ini juga diperkuat oleh pernyataan profesor Kloner dari Universitas Southern California di Los Angeles, Amerika Serikat. Menurutnya, pada saat menonton pertandingan yang seru, tubuh akan melakukan proses aksi-reaksi yang berujung pada gangguan jantung. “Sistem saraf simpatik akan terstimulasi dan tubuh kemudian melepaskan hormon katekolamin (hormone yang menanggapi stress), salah satunya adrenalin."

"Detak jantung dan tekanan darah akan meningkat, begitu pula dengan kontraksi jantung sehingga meningkatkan kebutuhan tubuh akan asupan oksigen. Semua elemen inilah yang dapat menyebabkan masalah jantung,” ujar Kloner.

Namun para fans bola tidak perlu berkecil hati.

Baca Juga : Idap Pankreatitis Akut, Jae DAY6 Absen Sementara dari Kegiatan Grup! Professor Kloner mengungkapkan fans bola tetap dapat menonton pertandingan favorit mereka asalkan menjalankan gaya hidup sehat. “Jangan merokok. Ubah pola makan. Perhatikan kadar kolestrol darah Anda. Pastikan tekanan darah Anda terkendali."

"Selain itu, selalu cek kadar gula darah Anda. Apabila semuanya stabil, maka risiko penyakit jantung dapat dihindari,” tambah Kloner. (*)