"Ini sungguh menyakitkan dan tak ada rasa hormat," tutur Karen.
Baca Juga : Akhirnya, Aplikasi YouTube Kids Tersedia di Indonesia, Orangtua Wajib Download!
Tak hanya Karen Priestley, seorang fotografer lainnya yang juga hadir mengungkap, reka ulang itu adalah peristiwa yang aneh dan tak menyentuh orang-orang dengan cara apa pun yang emosional.
Dikatakan lebih lanjut, dalam acara reka ulang itu, mereka memiliki aktor yang berperan sebagai saudara laki-laki Diana yang membacakan pidatonya di pemakaman.
Ada juga seseorang yang berperan sebagai Archbishop of Canterbury.
Baca Juga : Daniel Mananta Beberkan Alasannya Tutup Rapat Kehidupan Rumah Tangga
Bahkan, ada pula band yang memainkan lagu Candle in the Wind versi baru persis dengan yang dinyanyikan Elton John di upacara pemakaman Putri Diana 21 tahun lalu.
Selain itu, ada pula sebuah mobil yang dibuat ringsek untuk meniru mobil maut yang menewaskan Diana di Paris 31 Agustus 1997.
"Mobil itu diselimuti dengan bunga dan terdapat pula foto Diana dengan mawar di sebelahnya," ungkap Karen Priestley.
Baca Juga : Body Goals Bukan Lagi Impian! Yuk Contek Menu Sarapan Para Model Dunia
Adanya mobil itu juga menjadi salah satu penyebab reka ulang pemakaman mendiang Putri Diana dianggap tak menunjukkan rasa empati.
(*)