Find Us On Social Media :

Sedang Tren di Era Milenial, Inilah Perbedaan Atlet eSports dan Gamers

By Novita Desy Prasetyowati, Selasa, 11 September 2018 | 14:50 WIB

Sedang Tren di Era Milenial, Inilah Perbedaan Atlet eSports dan Gamers

Atlet eSports memainkan games untuk sebuah profesi, sehingga dijalankan secara serius.

Atlet eSports dipacu otaknya untuk game strategi, bahkan otaknya aktif 110 persen sehingga mesti punya fisik prima.

Karena eSports merupakan permainan otak, para atlet eSports harus memiliki pengetahuan logic yang kuat, yang ditunjukan dari kemampuannya dalam bidang Matematika dan Fisika.

Hal tersebut bertujuan untuk mendukung kemajuan prestasinya di kemudian hari.

Baca Juga : Ashanty Ternyata Berikan Perlakuan Super Baik ke Asisten Rumah Tangganya, Mulai dari Uang Facial hingga Umrah!

Atlet eSports harus mengutamakan pendidikan.

Pasalnya, pada usia 27 dan 28 tahun, atlet eSports akan turun sehingga para atlet eSports tetap harus memiliki bekal pendidikan untuk kehidupannya mendatang.

Semua kategori tersebut disampaikan Eddy berdasarkan pada nilai-nilai Olympism.

Olympism merupakan sebuah falsafah hidup dan cita-cita untuk menggabungkan olahraga, budaya, dan pendidikan.

Baca Juga : Dikatain sebagai Musisi Tak Laku, Anji Manji Angkat Bicara

Nilai-nilai Olympism ini juga menjadi prinsip Olimpiade, simbol dan elemen-elemen ikon Olimpiade lainnya. (*)