Selama itulah ia harus benar-benar berusaha untuk bertahan hidup, Poon mengaku untuk mengisi perutnya dan bertahan dari dehidrasi ia harus meminum darah Hiu.
Baca Juga : Kriss Hatta Beberkan Masalah Ranjang dengan Hilda, Reaksi Billy Justru Diam
Poon menggunakan kait sebagai alat menusuk hiu, memotong ususnya dan meminum darah hiu untuk menghindari dehidrasi.
Teknik yang digunaka Poon adalah metode untuk memasak makanan di Hainan China.
Selama itu Poon menderita mabuk laut parah, kulit terbakar, kemerosotan psikologis dan ia juga tak mendapat bantuan apapun.
Ketika beberapa kapal besar lewat mereka hanya mengabaikan Poon dan tidak berhenti untuk menolongnya.
Baca Juga : Perjuangan Vanellope Bayi dengan Jantung di Luar Tubuh, Begini Kondisinya Sekarang
Ketika kapal induk milik Angkatan Laut Amerika Serikat melihatnya, alih-alih menolong Poon mereka malah mencurigainya sebagai pasukan mata-mata China atau Jepang.
Ketekunana Poon dan tekat yang kuat akhirnya membuatnya selamat setelah Poon menyadarai warna air berubah dan tanah laut terasa dangkal.
Poon tahu ia sudah dekat dengan daratan hingga akhirnya pada 5 April 1943, Poon diselamatkan oleh nelayan Brazil setelah menghabiskan 133 hari terdampar di tengah lautan.
Baca Juga : Anak-Anak Sule Ceritkan Kondisi Keluarganya, Tangisnya pun Pecah
Alhasil Poon dianggap memecahkan rekor dunia untuk waktu terlama dihabiskan seorang sendirian di tengah lautan.
Sebelum akhirnya Poon meninggal pada 1991, Poon Lin mengatakan pesan terakhirnya "Saya harap tidak ada yang memecahkan rekor yang telah saya buat."
Hal itu seolah menunjukkan bahwa memang sangat miris kehidupan yang di jalani Poon sendirian teraombang-ambing di tengah lautan.(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Hidup Sendiri di Lautan Selama 133 Hari, Caranya Bertahan Hidup Sungguh Gila