Diketahui infeksi ini menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada jaringan matanya.
Kondisi ini artinya Emma memilki korena yang bengkak dimana jaringan parut di bagian mata kirinya menebal dan hanya bisa melihat gerakan dan cahaya secara sepintas.
Emma menceritakan bahwa selama berenang ia memakai lensa kontak.
Dokter menjelaskan bahwa lensa kontak yang digunakan saat berenang bisa membuat bakteri terperangkap di matanya sehingga membuat infeksinya jadi lebih serius.
Emma mengalami gejala seperti sakit kepala yang hebat dan penglihatannya menjadi buram.
Baca Juga : Begini Respon Duta Sheila On 7 Saat Cita Citata Ajak Nyanyi Lagu Dangdut!
Ibu dua anak itu lalu menjalani beberapa metode pengobatan dan sempat tinggal di rumah sakit selama beberapa waktu.
Namun mata kirinya tak kunjung sembuh.
Hingga pada April 2016 lalu, ia diberitahu akan menjadi kandidat yang cocok untuk tranplantasi kornea.
Tranplantasi kornea itu sendiri merupakan operasi untuk mengangkat semua atau sebagian kornea seseorang jika rusak karena cedera atau penyakit, dan memnggantinya dengan jaringan donor.
Kornea adalah lapisan tembus pandang di bagian epan mata yang melindungi bagian vital mata seperti iris dan pupil.
Emma menjalani prosedur ini dalam waktu kurang dari setengah jam dan bisa langsung pulang.
Baca Juga : Rayakan Ulang Tahun yang ke-1 TikTok Undang 150 Kreator di Dunia
Tapi sayangnya, jaringan parut tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, jadi penglihatannya tidak terlalu jelas seperti semula.
Hingga saat ini Emma masih belum bisa melihat cahaya secara langsung dan perlu memakai kacamata untuk melindungi mata dan penglihatannya. (*)