Find Us On Social Media :

Pinter dan Rendah Hati, Maudy Ayunda Beberkan Pola Didik yang Ditanamkan Orang Tuanya

By Ria Theresia, Sabtu, 15 September 2018 | 13:47 WIB

Maudy Ayunda saat ditemui Grid.ID di Jakarta Convention Center pada Sabtu (15/9/2018).

Laporan wartawan Grid.ID, Ria Theresia Situmorang

Grid.ID - Maudy Ayunda  terkenal sebagai salah satu artis yang bisa menyeimbangkan waktu antara pendidikan dan karirnya.

Ditemui di Indonesia International Book Fair, pemain film Perahu Kertas ini mengungkapkan cara orangtuanya mendidiknya hingga ia bisa seperti saat ini.

"Kalau dari persepktif anak, yang jelas orangtua aku selalu memberikan aku lingkungan yang balance dan sangat seimbang antara pendidikan dan yang diluarnya," bukanya saat ditemui Grid.ID di Jakarta Convention Center pada Sabtu (15/9/2018).

Baca Juga : Keisha Alvaro Sering Dibully Netizen, Okie Agustina Siaga Memantau Lewat Instagram

Ia bercerita sewaktu masih kanak-kanak dulu, orangtuanya tidak terlalu membatasi karirnya di dunia hiburan dan menyuruhnya untuk fokus ke pendidikan.

Hal itulah yang menurutnya menjadi keuntungan bagi dirinya sendiri untuk bisa mengatur porsi segi pendidikan dan karir mulai dari sejak dini dengan baik.

"Pengalaman sewaktu syuting di sebuah panti asuhan, syuting di Belitung. Itu benar-benar sangat membuka wawasan aku," kenangnya.

"Hal-hal di luar sekolah yang cukup humanis itu yang membuat aku seperti sekarang. Justru kalau aku terlalu rajin sama orang tua dibilang 'udah udah ikut acara keluarga'," jelasnya.

Baca Juga : Elly Sugigi Tak Izinkan Anaknya Jadi Artis Sebelum Rampungkan Pendidikan

Menurut perempuan berusia 24 tahun ini, orangtuanya juga tidak terlalu berlebihan menginginkan dirinya harus berprestasi baik di sekolah ataupun berkarir bagus di dunia hiburan.

Pola didik seperti itulah yang disebut Maudy Ayunda tak memberi dampak tertekan pada anak.

Sehingga dia tumbuh menjadi anak yang punya rasa keingin tahuan yang tinggi tanpa harus dipaksa.

"Aku belajar baca dulu umur tiga tahun. Adik aku belum bisa baca. Dan ibu aku tidak memaksa. Karena kalau dipaksa dia mungkin tidak akan suka baca," ujarnya memberi contoh.

"Biar aja prosesnya mengalir. Mungkin kesannya parenting effortless gitu jadi anak-anaknya tidak terlalu diberikan pressure tapi keingintahunnya yang harus digali lebih besar," pungkasnya.

Baca Juga : Sudah Debut Jadi Idol K-Pop, Jisung NCT Ungkap Alasannya Mendaftar Dancing High

(*)