Laporan wartawan Grid.ID, Ria Theresia Situmorang
Grid.ID - Tak ada perjuangan tanpa pengorbanan memang, dan hal inilah yang dirasakan oleh penyanyi sekaligus aktris Maudy Ayunda.
Bagi perempuan yang gemar membaca ini, kecintaannya pada dunia musik, film dan pendidikan tidak bisa dikalahkan oleh waktu.
Sehingga satu-satunya cara adalah dengan mengenyampingkan prioritas lainnya dan dalam hal ini adalah dunia sosialnya.
Baca Juga : Murah! Wisma Atlet Akan Disewakan Setelah Asian Para Games, Segini Harga Bulanannya
Maudy bercerita saat ditemui di acara Indonesia International Book Fair di Jakarta Convention Center, kalau semasa SMA-nya dulu, ia minim sosialisasi dengan teman-teman sebayanya.
"Pengorbanannya cukup besar. Saat SMA, aku masih harus les, terus recording. Sebelum sekolah aku masih harus nyanyi dulu baru sekolah. Yang dikorbankan mungkin kehidupan sosial," kenangnya
"Dulu teman-teman bilang 'kalo Maudy mah nggak bisa diajak'. Jarang available karena memang waktunya cukup padat," sambungnya.
Baca Juga : Rekomendasi 4 Kanal Youtube Agar Kamu Makin Jago Berbahasa Korea!
Baca Juga : Pinter dan Rendah Hati, Maudy Ayunda Beberkan Pola Didik yang Ditanamkan Orang Tuanya
Karena hal itu, menurut pemain film Perahu Kertas ini dirinya sempat disebut anak kuper alias kurang pergaulan di sekolahnya dulu.
"Aku dulu, termasuk yang terakhir tahu Youtube. Aku nggak tahu lagu yang ngehits waktu SMP. Jaman dulu termasuk anak-anak yang ketinggalan gitu loh," ungkapnya.
Menurutnya, keberadaan media sosial lah yang mungkin membuat banyak gangguan bagi anak-anak muda sekarang untuk minim berkarya mengingat di jaman sekarang media sosial sangat menyita waktu.
Baca Juga : Keisha Alvaro Sering Dibully Netizen, Okie Agustina Siaga Memantau Lewat Instagram
"Kebetulan proses aku ga instan. Jadi aku tahu rasaya dari nol. Nggak tahu Youtube, Instagram dan lain-lain," katanya.
"Mungkin karena ada social media juga ya. Kalau dulu, nggak ada kerjaan aku ngulik gitar. Kalau sekarang selalu ada handphone ada instagram," sambungnya.
"Aku aja ngerasa bedanya jadi itu tantangan terbesar sih," tutupnya.
(*)