Find Us On Social Media :

Puluhan Dokter Arungi Perbatasan Indonesia-Australia dan Singgahi Pulau Terpencil untuk Lakukan Berbagai Operasi

By None, Selasa, 18 September 2018 | 18:20 WIB

Sebagian tenaga rumah sakit terapung ksatria airlangga yg berangkat ke indonesia timur

Selain itu untuk ruang oprasi sengaja dibuat di lantai dasar agar stabil dan tidak terlalu besar guncangannya.

Menurut dr. Agus, bahwa pihaknya memang mengejar waktu sebab bulan-bulan ini laut di kawasan Indonesia timur tenang dan relatif tidak berombak sehingga berusaha dimanfaatkan semaksimal mungkin.

“Misi kita ini kan cukup bergantung dengan kondisi alam. Mumpung sekarang laut lagui teduh harus kita maksimalkan,” jelas Agus yang masing-masing pulau akan RSTKA akan singgah 2 sampai 4 hari lamanya.

Pulau yang akan disinggahi lokasinya sangat terpencil bahkan beberapa berada di perbatasan Australia dan Timor Leste.

Masyarakat setempat seringkali mengalami kesulitan mendapat layanan kesehatan yang memadai karena di daerahnya tidak ada rumah sakit bahkan dokter.

Konsep pelayanan kesehatan berbasis maritim seperti yang dilakukan oleh RSTKA menjadi sebuah keharusan bagi negera kepalauan seperti Indonesia.

 

 

Dengan 17 ribu pulau lebih yang tersebar tidak mungkin masing-masing pulau didirikan rumah sakit, sehingga cara yang paling ideal adalah dengan kapal rumah sakit karena bisa bergerak dengan leluasa dari satu pulau ke pulau lain.

“Keberadaan RSTKA ini semoga menjadi trigger agar lebih banyak lembaga baik pemerintah maupun swasta melakukan hal serupa,” kata Agus sebelum RSTKA dilaunching pada Nopember 2017 sudah ada RS Kapal dr. Soeharso maupun RS Kapal dr. Lie.

Sebelum misi kali ini RSTKA melakukan misi kemanusiaan pada gempa Lombok bebetapa waktu yang lalu.

Baca Juga : Putrinya Masih Berobat di Singapura, Denada Jual Rumah Mewahnya di Kawasan TB Simatupang

Gandhi Wasono M.