Grid.ID - Beberapa waktu lalu sempat heboh buah stroberi mengandung jarum di Australia.
Seorang korban dibawa ke rumah sakit dan dilaporkan mengalami luka parah di perut setelah makan stroberi itu.
Baca Juga : Brandon Salim Ulang Tahun, Ferry Salim Beri Ucapan Ini Untuk Anaknya
Sejak insiden itu, beberapa merek stroberi yang ada di pasaran telah ditarik oleh pihak berwenang.
Jennifer Rowling dari Asosiasi Petani Stroberi Queensland menyebut masalah itu sebagai sabotase.
Baca Juga : Awet Muda, Ersa Mayori dan Genknya Mengaku Wanita Angkatan 70an!
Kini, seorang bocah laki-laki ditangkap setelah mengaku memasukkan jarum ke dalam stroberi.
Parahnya, bocah itu menganggap tindakannya sebagai lelucon.
Dikutip dari Daily Mail pada 19 September 2018, para detektif New South Wales (NSW) mengumumkan penangkapan bocah itu pada Rabu (19/9/2018) sore waktu setempat.
Asisten Komisaris, Stuart Smith mengatakan, anggota tim detektif menemukan seorang anak muda yang mengaku melakukan lelucon, termasuk memasukkan jarum ke dalam stroberi.
Baca Juga : Kenakan Outfit Bernuansa Merah Putih, Kahiyang Ayu Panen Pujian
Penangkapan itu bermula ketika seorang siswa SD Newcastle mendapati jarum di dalam pisang bekalnya.
Siswa itu melapor pada guru. Para guru lantas memanggil polisi.
Baca Juga : Sedang Berulang Tahun, Intip 5 Foto Menggemaskan Song Joong Ki Saat Masih Kecil!
Para detektif Lake Macquarie langsung menyelidiki insiden itu dan membawa pisang yang terkontaminasi jarum untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dalam pengumuman penangkapan, pelaku sabotase buah itu dikatakan akan mendapat hukuman yang berat.
Baca Juga : Seharga Rp 6,6 Triliun, Rumah ini Bakal Jadi yang Termahal di Asia
Melansir Sky News, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan, pelaku sabotase buah itu tak jauh beda dari orang-orang yang terjerat kasus pornografi anak atau membiayai terorisme.
Morrison meminta parlemen untuk memenjarakan pelaku paling tidak selama 10 hingga 15 tahun.
Namun karena pelaku masih di bawah umur, dia akan ditangani di bawah 'sistem peringatan anak muda'.
(*)