Melansir dari laman Bobo.id (19/9/2018), ternyata dulunya makanan ini disajikan untuk orang-orang Belanda.
Mereka menyebut makanan ini sebagai slachtje yang berarti salad.
Baca Juga : Produce 48 Baru Saja Usai, Mnet Siap Gelar Musim Selanjutnya
Meski ada dagignya, makanan ini dinilai lebih menyerupai salad dibandingkan bistik ataupun steak.
Baca Juga : 7 Kreasi Scarf Anti Mainstream, Nggak Cuma Buat Leher dan Bandana loh
Karena masyarakat Indonesia kesulitan mengucapkan kata-kata slachtje, mereka akhirnya menyebutnya dengan kata selat.
Sementara itu, menurut Wikipedia Selat Solo diyakini sebagai sebuah masakan yang menggabungkan bistik khas Eropa dengan selera Jawa.
Baca Juga : Nagita Slavina Ngambek Tak Dibelikan Seprai Harga Rp 44 Juta Oleh Raffi Ahmad
Pengaruh Eropa ini dapat dilihat dari penggunaan mayones dan kecap Inggris.
Sementara selera Jawa yang cenderung menyukai masakan manis dapat dirasakan dari penggunaan kecap manisnya.
Baca Juga : 5 Fakta Patricia Razer, Calon Istri Rezky Aditya yang Berparas Cantik Meski Bukan Selebriti
Pada masa kolonial Hindia Belanda, orang-orang Eropa membawa bahan-bahan masakan dan teknik-teknik memasak khas Eropa ke Indonesia.